Netizen Ramai Bicarakan Suara Dentuman, PVMBG: Bukan dari Letusan Anak Krakatau

Thomas KukuhThomas Kukuh - Sabtu, 11 April 2020
Netizen Ramai Bicarakan Suara Dentuman, PVMBG: Bukan dari Letusan Anak Krakatau

Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Suara dentuman yang terdengar mulai dari Jakarta sampai beberapa wilayah di Jawa Barat pada sejak Sabtu (11/4) dini hari ramai diperbincangkan netizen. Mereka pun menanyakan dentuman yang sampai menggetarkan kaca-kaca rumah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya Twitter BNPB melansir bahwa Gunung Anak Krakatau mengalami letusan atau erupsi. Erupsi tersebut terjadi pada Jumat, (10/4) sekitar pukul 21.58 Wib.

Tinggi kolom abu mencapai sekitar 200 meter dari puncak atau 357 meter di atas permukaan laut.

“Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung,” kata Fahrul Roji, petugas BNPB, di akun Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sabtu, 11 April 2020.

Informasi ini mengutip penjelasan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Fahrul mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah selatan. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 1 menit 12 detik.

Fahrul juga mengatakan saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat level II alias waspada. Masyarakat dan wisatawan tidak boleh mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.

Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

krakatau
Aktivitas letusan gunung Anak Krakatau, Jumat (10/4). PVMBG

Namun, PVMBG menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial pada bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan dihubungi di Jakarta, Sabtu seperti dilansir Antara.

Menurut dia, erupsi gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung itu hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter.

Ia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat (10/4) malam juga bukan merupakan letusan eksplosif. Melainkan hanya semburan. "Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya pula.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari BNPB terkait penyebab suara dentuman yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial. (*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan