Netflix Digugat Provider Internet Korsel karena 'Squid Game'


Netflix digugat provider internet asal Korea (foto: pixabay/freestock.org)
SEBUAH penyedia layanan internet asal Korea Selatan beranama SK broadband, belum lama ini dikabarkan menggugat Netflix. Pihak SK Broadband kabarnya menuntut Netflix untuk membayar biaya penggunaan traffic, lantaran popularitas serial Squid Game yang tengah viral.
Adapun gugatan tersebut dilayangkan setelah pengadilan Seoul mengatakan bahwa Netflix seharusnya membayar ISP atas jaringan yang mereka gunakan. Mengenai hal tersebut regulator Korea Selatan pun sebelumnya telah mengkritik penyedia konten seperti Netflix, yang tak membayar biaya penggunaan jaringan, padahal traffic-nya terbilang sangat tinggi.
Baca Juga:
Netflix akan Lebarkan Sayap ke Industri Gaming?

Seperti yang dilansir dari laman reuters, Netflix menjelaskan bahwa mereka akan meninjau gugatan dari SK Broadband, dan akan terus berkomunikasi dan mencari cara untuk bekerjasama dengan SK Broadband. Hal itu untuk memastikan agar konsumen kedua perusahaan tersebut tidak terdampak.
Popularitas Netflix di Korea Selatan kian meningkat drastis, bahkan peningkatan tersebut terjadi sebelum Squid Game dirilis. Menariknya, platform streaming asal Negeri Paman Sam tersebut, merupakan penghasil traffic data terbesar di Korea Selatan setelah YouTube.
Kendati demikian, SK Broadband mengungkapkan bahwa kedua perusahaan tersebut tak membayar biaya penggunaan jaringan. Sementara perusahaan teknologi seperti Amazon, Facebook, dan Apple, turut membayar biaya penggunaan jaringan tersebut.
Mengenai kasus tersebut, SK Broadband mengklaim, bahwa traffic Netflix yang mereka tangani meningkat drastis, dari mulai 50 Gigabit per detik pada Mei 2018, menjadi 1.200 Gigabit per detik di September 2021. Adanya peningkatan drastis tersebut tak lepas dari pengaruh kesuksesan serial Netflix asal Korea Selatan, yakni Squid Game dan D.P.
Baca Juga:
Netflix Uji Coba Fitur Pengatur Waktu Tidur Untuk Android

Kasus perihal penggunaan jaringan, sebetulnya merupakan gugatan balik dari SK Broadband. Karena, pada tahun lalu, Netflix pertama kali menggugat SK Broadband lantaran tak perlu membayar biaya penggunaan jaringan. Hal itu karena kewajiban Netflix hanya membuat konten dan membuatnya bisa diakses pengguna.
Namun pihak Netflix kalah dalam gugatan tersebut, hingga akhirnya pada Juni 2021, Pengadilan Distrik Seoul mengatakan bahwa SK Broadband dianggap menyediakan layanan berbayar, sehingga masuk akal bagi Netflix untuk memberikan sesuatu untuk imbalan atas layanan tersebut.
Tapi Netflix tak lantas mengalah, karena pihaknya mengajukan banding atas putusan tersebut, dan proses hukumnya akan dimulai pada Desember mendatang. Mengenai penggunaan jaringan, SK Broadband memperkirakan biaya yang harus dibayar netflix di 2020 mencapai sekitar 27,2 miliar Won atau sekitar Rp 328 miliar. (ryn)
Baca Juga:
Waras Menahan Diri Pergi ke Bioskop Saat Pandemi dengan Menonton Netflix
Bagikan
Berita Terkait
Song Kang Ho Comeback di 'Gardeners', Kisah Pegawai Negeri yang Terseret Utang

Netflix Siap Hadirkan 'The Rip', Film Thriller Kriminal Dibintangi Matt Damon dan Ben Affleck

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober

Lightsaber ikonis Darth Vader Terjual Rp 59 Miliar dalam Lelang

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini
