'Negeri Ngeri' Milik Marjinal Gebrak Panggung Hammersonic Festival 2018
Marjinal guncang Sonic Stage Hammersonic Festival 2018. (foto: MP/Rizki Fitrianto)
MUSIK menghentak terdengar dari Sonic Stage Hammersonic 2018 tepat pukul 13.15 WIB. Gebrakan musik keras menarik perhatian para metalhead untuk merapat ke panggung.
Di atas panggung, band punk Marjinal tengah unjuk kebolehan. Band yang dimotori Mike dan Bobi ini punya jutaan penggemar di seluruh Indonesia. Pekikan gitar dari sang gitaris dan hentakan drum yang kental dengan nuansa punk semakin membakar semangat para pencinta musik cadas di ajang Hammersonic 2018.
Biarpun matahari terik menyinari, semangat para penonton tak lantas kendur. Hentakan musik Marjinal benar-benar memberi energi kepada penonton. Mereka tampak begitu semangat menikmati lagu fenomenal milik Marjinal yang bertajuk Negeri Ngeri.
Begitu sang voklais, Mike, mulai mengumandangkan Negeri Ngeri, penonton sontak mengangguk-anggukkan kepala. Bahkan, di depan panggung, sejumlah penonton asyik moshing. Di tengah crowd di depan panggung, mereka membuat lingkaran dan berlari memutar. Terang saja, penonton yang berada jauh dari panggung berlarian menuju Sonic Stage dengan begitu antusias.
Tak hanya moshing, para penonton kompak bernyanyi bersama. Gemuruh lirik lagu awal pun tak terhindarkan. “Lihatlah negeri kita yang subur dan kaya raya, sawah ladang terhampar luas samudra biru,” suara para metalhead bernyanyi menggema di area panggung. Gemuruh nyanyian tak bersama teka berhenti hanya di awal lagu. Hingga bagian refrain dan akhir pun, para metalhead ikut mengumandangkan lirik yang berisikan kritik sosial tersebut.
Seusai membawakan Negeri Ngeri, Mike pun tak lupa untuk berinteraksi dan mengapresiasi para penonton. "Halo kawan-kawan, aplause untuk kita semua,” ucap Mike yang disambut teriakan, 'yeaahh' dari penonton dan juga tepuk tangan bergemuruh. “Ini lagu tentang negeri kita. Di negeri yang banyak kawan-kawan yang kehilangan rumah digusur di negeri sendiri, inilah Observor,” ujar Mike mengantar lagu berikutnya.
Salah satu lagu baru Marjinal yang sarat alunan double pedals drum itu langsung membakar semangat para pencinta musik cadas yang hadir. Di tengah lagu, Bobi, sang bassist, menghangatkan suasana dengan berinteraksi dengan penonton. “Kita di sini semua berbeda, ada yang hitam, kuning, cokelat, tapi kita tetap satu Indonesia di Hammersonic Festival 2018,” teriak Bobi.
Yang menarik, setelah lagu Observor, Marjinal membawakan sebuah lagu baru. Lagu yang belum pernah ditampilkan itu berkisah tentang Palestina. “Lagu ini belum pernah kami mainkan dipanggung. Ini lagu tentang Palestina, kemerdekaan Indonesia belum lengkap tanpa kemerdekaan Palestina. Solidaritas tanpa batas, Go Palestine,” teriak Mike di atas panggung.
Saat Go Palestine dimainkan, musik punk yang penuh samangat kembali bergejolak di atas panggung. Penonton yang tampak lelah seusai berdansa liar di lagu sebelumnya kembali bergairah. Band punk rock yang terbentuk pada 1997 menutup penampilan mereka dengan salah satu lagu andalan mereka, Hukum Rimba.
Dengan sukses, lagu itu kembali membuat para penonton ikut bernyanyi bersama yang diiringi dengan hentakan musik punk rock yang begitu khas. Membawakan total empat lagu, Marjinal sukses menghipnosis para pencinta musik cadas di Hammersonic Festival 2018.(ryn)