Museum MACAN Buka Pameran 'Sing Dance Cry Breathe' Karya Korakrit Arunanondchai

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 29 November 2024
Museum MACAN Buka Pameran 'Sing Dance Cry Breathe' Karya Korakrit Arunanondchai

Pameran 'Sing Dance Cry Breathe' Karya Korakrit Arunanondchai (foto: dok/Museum MACAN)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Museum MACAN mempersembahkan presentasi tunggal karya seniman kelahiran Thailand yang tinggal di New York dan Bangkok, Korakrit Arunanondchai, untuk pertama kalinya di Indonesia. Berjudul Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen.

Pameran ini akan dibuka pada 30 November 2024 besok dan akan berakhir pada 6 April 2025. Selain itu, pameran menawarkan perspektif yang luas tentang praktik artistik Arunanondchai, yang diimajinasikan sebagai sebuah teater yang terdiri dari para aktor non-manusia yang mewujudkan bentuk-bentuk antropomorfis dan tampil melalui cahaya, suara, arsitektur, dan gambar.

“Pameran ini mencakup beragam karya Arunanondchai, menghadirkan spektrum tema yang berulang, termasuk proses pembusukan dan kelahiran kembali yang berlangsung secara bersamaan, sesuatu yang ghaib, hasrat kolektif terhadap kekuatan yang lebih besar, dan seni sebagai proses dalam memperbaharui spiritualitas,” ucap Direktur of Museum MACAN Venus Lau dalam keterangan resminya.

Baca juga:

Open House Gratis Museum Macan Sajikan Pameran Seni Bertema Lingkungan

Menampilkan karya-karya dari tahun 2018 hingga saat ini, pameran ini membangkitkan api yang ada di dalam benak kolektif kita, mengeksplorasi ketegangan antara hasrat akan pembaruan dan rasa takut untuk melepaskan. Arunanondchai juga menyoroti simbol burung dan ular—simbol yang muncul dalam berbagai mitos yang menceritakan asal-usul manusia sebagai metafora akan hubungan yang dibangun manusia pada struktur sosial dan alam, bukan hanya sekadar manifestasi fisik atau naratif.

Dikenal dengan pendekatan penceritaan, karya-karya Arunanondchai menjawab kebutuhan kolektif akan narasi, sekaligus membongkar dan mempertanyakan kisah-kisah yang tidak lagi relevan dalam menghadapi masa kini. Didorong oleh rasa takut akan kehilangan akan sesuatu yang tidak diketahui dan akan ketidakpastian, sang perupa menggabungkan animisme dan fiksi ilmiah untuk menciptakan karya yang mengedepankan emosi manusia dan merangkul perasaan-perasaan pelik tanpa harus dijabarkan. (far)

#Museum #Pameran Seni #Seniman
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Indonesia
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Dunia
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Di ‘Negeri Ginseng’ praktik tato oleh arti yang bukan dokter telah dilarang selama puluhan tahun, memicu perdebatan hukum.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Fun
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
ARTSUBS 2025 resmi dibuka mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
Bagikan