Mulan Jameela Kembali Rilis Album Bergenre EDM, Pindah Jalur?

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 04 Mei 2018
Mulan Jameela Kembali Rilis Album Bergenre EDM, Pindah Jalur?

Mulan Jameela luncurkan album bergenre EDM. (foto: Instagram @mulanjameela1)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUASANA sekitar panggung di Atrium Plaza Semanggi, tampak ramai. Sejumlah pengunjung bergerombol di depan panggung. Dari sisi kanan Atrium terlihat sosok seorang selebritas. Selebritas itu adalah Mulan Jameela.

Dan pengunjung yang mengelilinginya ialah jurnalis dari berbagai media.

Usut punya usut, rupanya mereka tengah mewawancarai Mulan terkait peluncuran album barunya, 99 Vol 2 Patience. Itu merupakan album electric dance music (EDM) keduanya. Volume pertama ia luncurkan lima tahun lalu.

Dalam album EDM keduanya itu Mulan memasukkan dua lagu sang suami, Ahmad Dhani, yaitu Bye Bye Boy dan Boneka Barbie. Sedikitnya lagu pentolan personel band Dewa 19 itu seolah menjadi bukti kalau ia mampu menunjukkan eksistensinya di industri musik tanpa kawalan ketat sang suami.

99 Vol 2 Patience sebenarnya sudah dirilis sejak 20 April 2018 dalam bentuk digital.

Mulan Jameela luncurkan album bergenre EDM. (foto: MP/Rina Garmina)

Kamu bisa mendengarkannya di aplikasi streaming musik JOOX.

Sempat menghilang, penyanyi bernama asli Raden Terry Tantri Wulansari itu kembali melirik EDM. Melihat genre dan gayanya yang kekinian, Mulan jelas membidik pasar anak muda sebagai pendengar.

Tiga tahun belakangan musik EDM tengah hit. Musik-musik bergenre dansa juga kerap bertengger di chart musik Tanah Air dan mancanegara. Tidak sedikit pula festival yang mengusung genre ini.

Dikenal sebagai musiknya orang dugem, tidak dapat ditampik musik bergenre EDM memang identik dengan kehidupan malam, lantai dansa dan disc jockey.

Meski kekinian, EDM bukan lah barang baru. Muncul pertama kali pada 1960-an, menjadi populer di tahun 1990-an. Band legendaris yang memasukkan instrumen elektronik ke dalam produksi musik pop dan rock ialah The Beach Boys di lagu Good Vibrations. Sementara produser yang sudah mulai merilis satu album penuh EDM saat itu ialah Val Stephen dari Australia.

Di era 1960-an ini juga mulai banyak produser yang menggunakan instrumen elektronik untuk mengatasi masalah teknis suara. Pada 1990-an musik elektronik kian berkembang, didorong perkembangan pesat teknologi dan komputer. Eropa menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik EDM terkenal.

Tidak banyak orang yang dapat memahami musik EDM dengan baik. Karena itu, tidak heran jika masih ada orang yang mengira semua lagu ini terdengar sama. Padahal, tidak.

Musik electric dance memiliki beberapa subgenre. Jadi, EDM sebenarnya hanya lah payung besar yang menaungi dance music atau electronic music. Remix juga menjadi bagian dari genre ini.

Sesuai namanya, instrumen elektronik mendominasi proses produksinya. Synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, dan bass. Enggak heran kalau DJ dan produser tidak bisa dipisahkan dari laptop mereka saat tampil.

Meski begitu, instrumental dalam EDM ini tidak melulu elektronik. Alat musik instrumental bisa masuk sehingga lebih berwarna. Sekarang musik electric house tetap menjamur. Genre eletro pop juga kian populer.

Mulan merupakan salah satu penyanyi Tanah Air yang turut melirik genre EDM di era 2010-an. (*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)
Bagikan