Mitos Tentang Miss V yang Buat Runyam Perempuan


Celana legging pun terkena mitos yang tidak benar. (Foto: skinny)
ADA lima mitos yang yang bikin kehidupan seksual perempuan runyam. Dalam lama health diungkapkan kalau hal ini hanyalah mitos yang secara medis tidak ditemukan kebenarannya.
Miss V haruslah dianggap penting oleh perempuan. Dari sekedar ngobrol-ngobrol sambil ngopi cantik berkembalah percakapan yang kemudian memunculkan informasi yang sifatnya mitos. Celakanya kemudian dianggap sebagai kebenaran.
Mitos itu malah membuat kehidupan seksual perempuan menjadi galau tak menentu.
Sabun Pembersih
Miss V memang dapat pula terkena kuman dan bakteri. Tapi jangan khawatir Miss V memiliki mekanismenya sendiri melawan kuman dan bakteri tetap berada di area luar, demikian yang disampaikan oleh Alyssa Dweck, MD, speasilis ob-gyn di New York sekaligus penulis buku The Complete A to Z for Your V.
Pembersih Miss V atau produk lainnya hanyalah membuat keseimbangan pH pada Miss V terganggu. Justru membuat kuman berkembang biang di area Miss V.
Pakailah sabun yang memiliki pH rendah untuk membersihkan Miss V. Selalu membersihkan Miss V dengan air selesai buang air kecil dan mengeringkan sisa air yang ada dengan tisu. Membiarkan celana atau daleman basah mengering dengan sendirinya mengancam kesehatan Miss V, dapat mengakibatkan infeksi jamur.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur memang umum terjadi pada Miss V, gatal, kemerahan merupakan tanda terjadinya infeksi pada Miss V. Anggaplah itu merupakan infeksi jamur, kemudian Anda mencari obat anti jamur untuk Miss V. Padahal langkah ini belum tentu efektif menyembuhkan hanya membuang waktu saja. Bisa jadi malah berakibat buruk.
Yang benar adalah mendatangi dokter spesialis yang mengerti betul cara menangani apa yang sebenarnya terjadi. Banyak yang kemudian mengarah pada penyakit lainnya atau mungkin hanya sekedar alergi saja.
Melar Sehabis Melahirkan
banyak perempuan yang mengatakan kalau Miss V akan melar sehabis melahirkan. Betul Miss V akan berubah tidak seperti dahulu lagi tapi bukan berarti jadi sangat melebar.
Seperti yang dikatakan oleh Leena Nathan, MD, ob-gyn dari Ronald Reagan UCLA Medical Center, melahirkan tidak membuat otot-otot Miss V mengendur. Ada kalanya mampu kembali lagi ke bentuk semua. Untuk memperbaikinya latihan Kegel adalah yang terbaik.
G-Spot
G-Spot masih sering jadi perdebatan, bahkan di kalangan perempuan sendiri. Umumnya dimkalangan ahli masalah seksual, G-Spot berada pada area depan Miss V di sebelah atas dan jaraknya dua buku jari dari bibir Miss V.
Dr Nathan mengatakannya, G-Spot memang ada hanya saja pada setiap perempuan bisa jadi berbeda, semua tergantung dari sensivitas pemiliknya.
Celana Legging
Banyak perempuan yang menganggap ngobrol dengan teman-teman sekedar nongkrong menggunakan celana legging dapat menyebabkan infeksi. Bukan karena ketat celananya, melainkan perempuan tak menyadari bahwa sehabis melakukan olahraga langsung nongkrong.
Padahal celananya masih basah atau lembab karena aktivitasnya itu yang menyebabkan bakteri atau jamur berkembang. Ini yang kemudian menyebabkan infeksi.
Lagipula celana legging yang ketat membuat Miss V beringat dan menyebabkan gatal. Padahal Miss v butuh pula bernafas, demikian Dr. Dweck mengatakan. (psr)