Mitos Kera yang Mengikuti Perilaku Pengunjung Kramat Solear

Kera penunggu hutan Kramat Solear. (MP/Widi Hatmoko)
Kramat Solear adalah salah satu destinasi wisata ziarah yang terletak di tengah hutan seluas kurang lebih 4 hektar, di Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Selain terdapat makam salah seorang ulama penyebar agama Islam di wilayah tersebut, yaitu Syekh Mas Masad, di hutan Solear ini juga dihuni oleh ratusan kera.
Juru kunci wisata ziarah Kramat Solear, Hasan (63) mengungkapkan, Kramat Solear ini sudah ada sejak 1552. Di hutan Solear ini, dulunya dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para wali dalam perjalanan dari Cirebon menuju Banten. Dan, kera-kera yang sampai saat ini masih berjumlah ratusan di kawasan wisata ziarah Kramat Solear tersebut, dipercaya sebagai murid-murid dari Syekh Mas Masad yang dikutuk menjadi kera karena melakukan kesalahan.
"Kalau Kramat Solear ini tempat makamnya Syekh Mas Masad, tokoh ulama penyebar agama Islam. Dan kera-kera ini memang sudah ada sejak dulu. Kalau katanya dulunya penjelmaan," ujar Hasan kepada merahputih.com.
Menurut Hasan, kera-kera yang ada di hutan Solear ini bisa menunjukkan prilaku para peziarah atau pengunjung di kawasan hutan tersebut. Jika pengunjung kawasan wisata ziarah Kramat Solear adalah orang yang hobi kawin, konon, kera-kera ini akan melakukan kawin di hadapan pengunjung tersebut. Begitu juga jika orang tersebut suka jail, prilaku kera ini juga akan ikut-ikutan jail. Begitu pula jika pengunjung memberikan makanan yang didapat secara tidak halal, para kera ini juga tidak mau memakannya.
"Tidak menggangu, tidak. Paling cuma minta makanan. Tapi dia (kera-red) bisa mengikuti prilaku orang yang datang, apalagi dengan membawa pikiran kotor. Kalau orangnya suka kawin, dia (kera-red) juga akan kawin, kalau orangnya suka jail dia (kera-red) juga jail," paparnya.