Misteri Kematian Stephen Hawking, hanya Persoalan Angka atau Bukan?


Stephen Hawking. (Foto: Instagram/@stephenhawkingofficial)
STEPHEN Hawking tutup usia pada umur 76 tahun. Fisikawan ini meninggal dunia di Cambridge, Rabu (14/3).
Kematiannya yang jatuh di tanggal 14 Maret meninggalkan misteri. Pasalnya, tanggal kematian pencetus teori black hole alias lubang hitam itu sama dengan tanggal kelahiran Albert Einstein dan Pi Day.
Einstein dan Hawking adalah dua nama yang memiliki sumbangsih besar di dunia sains. Einstein terkenal dengan teori relativitas, Hawking dengan black hole. Lahir pada 1905, teori relativitas Einstein menjelaskan perilaku objek dalam ruang dan waktu.
Meski bukan penemu lubang hitam, Einstein mencetuskan teori relativitas yang mampu memperkirakan keberadaan lubang hitam. Puluhan tahun setelah Einstein, Hawking menelurkan teori lubang hitam. Di tahun 1974, dia menyebut lubang hitam sebagai gerbang menuju galaksi lain.
Sama-sama berkontribusi besar di dunia sains, mereka wafat di usia yang sama. Keduanya tutup usia di umur 76 tahun. Kebetulan yang menjadi misteri!
Keunikan lainnya adalah Hawking meninggal saat seluruh dunia memeringati Pi Day. Pi adalah konstanta matematika yang memiliki nilai 3,14. Angka ini mewakili hari jadi Pi Day. Angka 3 mewakili bulan Maret, angka 14 menunjukkan tanggal.
Jadi, entah kebetulan atau tidak, kematian Hawking benar-benar ada kesamaan dengan orang dan hal-hal berbau sains.
Selain soal tanggal kematian, tanggal lahir Hawking pun sama dengan tanggal kematian Galileo Galilei yang juga berprofesi sebagai fisikawan. Hawking lahir di tanggal 8 Januari 1942. Galilei meninggal 8 Januari 1642.
Tanggal ini lagi-lagi menjadi misteri. Apakah memang ilmuwan-ilmuwan yang berkecimpung di bidang sains memiliki tanggal kelahiran dan kematian yang angkanya saling terkait? Wah, lagi-lagi soal angka yang tentu saja tidak dapat dipisahkan dari bidang sains. Unik, ya? (*)
Dapatkan berita lain tentang Stephen Hawking di sini.