Misteri Kawanan Kera Liar dan Makam Syekh Masma’ad di Solear

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 25 September 2016
Misteri Kawanan Kera Liar dan Makam Syekh Masma’ad di Solear

Pintu gerbang memasuki kawasan Hutan Lindung Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tanagerang. (Foto: MerahPutih/Wid)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Wisata – Bicara tentang tentang kawasan hutan lindung, makam keramat Syekh Masmas’ad dan ratusan kera yang terdapat di kawasan tersebut, tidak lepas oleh sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Cisoka dan sekitarnya. (Cisoka adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang).

Sebelum terjadi pemekaran, Solear merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Cisoka. Syekh Masmas’ad sendiri dipercaya sebagai salah seorang ulama yang hidup pada masa Kesultanan Banten, sekitar tahun seribu lima ratusan. Sampai akhir hayatnya, Syekh Masmas’ad menyebarkan agama Islam di wilayah Cisoka dan sekitarnya.

Salah seorang juru kunci makat keramat Syekh Masmas’ad, Dulrahman (60) mengungkapkan, kera-kera tersebut dipercaya dulunya adalah penjelmaan para santri pengikut Syekh Masmas’ad. Mereka berubah menjadi kera karena tidak mentaati perintah Syekh Masmas’ad. Kera-kera itu juga dipercaya awalnya berjumlah 40 ekor. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini jumlahnya terus bertambah.

Ia juga mengungkapkan, pengunjung yang berziarah ke makam Syekh Masmas’ad tidak hanya berasal dari wilayah Tangerang dan Banten saja, melainkan juga dari Cirebon dan Jawa Tengah. Bahkan juga dari Lampung dan sekitarnya.

“Ya dari mana-mana, Cirebon, Jakarta, Lampung juga,” ujar Dulramhan kepada merahputih.com, Sabtu (24/09).

Untuk biaya perawatan makam, serta beberapa infrstruktur yang ada di kawasan tersebut, kata Dulrahman, dari biaya infak atau sukarela para pengunjung atau peziarah.

Sementara, Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang, Muhamad Syafei menjelaskan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang belum memiliki destinasi wisata yang legal formalnya dikelola oleh pemerintah. Karena sejauh ini, titik-titik lokasi yang berpotensi menjadi kawasan wisata masih milik pribadi atau instansi lain.

“Kita sedang menunggu legal formalnya dan sudah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan kawasan wisata. Kan memang harus ada payung hukumnya,” terang Syafei. (Wid)

BACA JUGA:

  1. Hutan Lindung Solear Butuh Perhatian Pemerintah
  2. Wisata Kramat Solear Tangerang
  3. Serunya Berinteraksi dengan Ratusan Kera di Hutan Lindung Solear
  4. Kampung Pecinan Ketandang Siap Disulap Jadi Destinasi Wisata
  5. Yuk Wisata Kuliner ke Warung Hanya di Jogja
#Wisata Kabupaten Tangerang #Hutan Lindung Solear #Makam Keramat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Bagikan