Nutrisi

Minum Teh 3 Kali Seminggu untuk Umur Panjang

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 12 Januari 2020
Minum Teh 3 Kali Seminggu untuk Umur Panjang

Minum teh hijau secara teratur menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. (foto: pixabay/rawpixel)

Ukuran:
14
Audio:

SEJAK dulu, teh telah dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Teh bahkan kerap digunakan sebagai bagian dari pengobatan. Kini, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi teh setidaknya tiga kali seminggu bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Selain itu, studi yang dilaksanakan di Tiongkok itu menyimpulkan bahwa konsumsi teh amat terkait dengan umur panjang dan kehidupan yang sehat.

Seperti dilansir laman CNN Health, peniliti Tiongkok menemukan manfaat kesehatan dari teh. Mereka menemukan bahwa manfaat kesehatan lebih besar didapat peminum teh hijau ketimbang teh hitam. Selain itu, peminum teh secara teratur dalam periode yang lama juga memetik manfaat lebih banyak. Meskipun demikian, manfaat kesehatan jauh lebih terlihat pada peminum laki-laki.

BACA JUGA: Secangkir Teh Hijau Penuh Manfaat

Dalam penelitian itu, peneliti mempelajari data dari 100.902 orang Tiongkok yang tak memiliki catatan serangan jantung, stroke, atau kanker. Mereka kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok: mereka yang minum teh secara teratur tiga kali seminggu atau lebih, mereka yang tak minum teh, serta mereka yang minum teh sesekali saja. Peneliti mengamati subjek selama kurun waktu tujuh tahun.

Hasil analisis mereka mengungkapkan bahwa peminum teh secara teratur berisiko 20% lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke. Selain itu, mereka juga punya risiko 22% lebih rendah meninggal karena sakit jantung atau stroke. Mereka yang minum teh secara teratur punya harapan hidup 1,26 tahun lebih panjang di usia 50 tahun ketimbang mereka yang tak minum teh secara teratur.

"Kami menemukan bahwa efek perlindungan dari konsumsi teh secara teratur amat kentara pada pria. Pada perempuan, efek yang didapat dalam level sedang," jelas Dr Dongfeng Gu dari Badan Nasional Penyakit Kardiovaskuler Tiongkok pada Peking Union Medical College dan Chinese Academy of Medical Science kepada CNN.

green tea
Teh hijau dianggap lebih berkhasiat. (foto: pixabay/appledeng)

Menurut Gu, salah satu alasan di balik temuan itu ialah proporosi konsumsi teh di antara laki-laki dan perempuan berbeda. Pria mengonsumsi 2,5 kali lebih banyak teh ketimbang perempuan. Sekitar 48% responden laki-laki dalam studi itu merupakan peminum teh hijau, sedangkan hanya 20% perempuan dalam penelitian merupakan peminum reguler teh. Hal itu mungkin disebabkan kebiasaan perempuan Tiongkok untuk minum teh yang terbuat dari bunga mawar atau daun lotus.

Peneliti mengontrol beberapa faktor, seperti merokok, minuman alkohol, diet, aktivitas fisik yang mungkin saja menjelaskan hubungan antara minum teh dan panjang umur. Hal itulah yang membuat penelitian ini tak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat. Meskipun demikian, ini bisa menjadi sebuah pengamatan akan hubungan minum teh dan kesehatan.

"Ada beberapa hal lain yang juga harus dipertimbangkan, tapi tak disebut dalam studi. Semisal, bagi kelompok yang tak minum teh sama sekali, apa yang mereka minum? Apakah mereka minum minuman manis atau yang berkafein. Lalu apakah kebiasaan itu meningkatkan risiko mereka," ujar Jodie Relf, seorang ahli gizi terdaftar yang juga juru bicara untuk British Dietetic Association.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan