Microsoft PHK Besar-besaran, Bakal Pangkas 10 ribu Pekerja


Situasi ekonomi global memaksa Microsoft mengencangkan ikat pinggang. (Unsplash/Matthew Manuel)
MICROSOFT mengumumkan rincian putaran PHK, dan mengonfirmasi pengajuan kepada Securitites and Exchange Commision (SEC), bahwa 10 ribu karyawan akan di PHK. Itu sebagai bagian dari langkah pengurangan tenaga kerja, seperti dilaporkan TechCrunch, Rabu (18/1).
Langkah tersebut harus diambil Microsoft terhadap kondisi ekonomi makro yang mengubah prioritas pelanggan. Berita itu muncul ketika redudansi besar terus menembus industri teknologi, seperti Salesforce yang baru-baru ini memangkas 10 persen dari tenaga kerja mereka, atau sekira 7 ribu karyawan.
Baca juga:
Nyeleneh, Microsoft Excel Jadi Turnamen Esports

Sementara, Amazon juga berada di situasi yang sama. Mereka memangkas bahkan lebih banyak karyawan, tepatnya sekitar 18 ribu dari total 1.468.000 pekerja. Adapun Microsoft mengalami setidaknya beberapa putaran PHK yang lebih kecil tahun lalu, namun tahun ini sangat besar, atau sekitar 5 persen total karyawannya.
Microsoft memiliki sebanyak 221 ribu karyawan secara global. Perusahaan mengatakan bahwa PHK akan berlangsung dari sekarang hingga kuartal ketiga 2023. Sementara itu, perusahaan juga berencana untuk mengkonsolidasikan beberapa penyewaan kantornya, sehingga ruang kerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan.
Untuk pesangon, Microsoft mengatakan bahwa karyawan yang berbasis di AS akan menerima uang pesangon di atas angka pasar. Dikatakan juga bahwa mereka yang terkena dampak akan terus menerima perawatan kesehatan selama enam bulan, layanan transisi karier, dan pemberitahuan 60 hari sebelum PHK.
Baca juga:
Canggih, Microsoft Mesh Tawarkan Percakapan Hologram

Dalam memo email yang dikirim ke karyawan, CEO Satya Nadella mengatakan, karena pelanggan meningkatkan pengeluaran digital mereka selama pandemi 1-2 tahun lalu, saat ini besaran pengeluaran itu justru dikurangi akibat penurunan ekonomi global. Situasi itu juga memaksa Microsoft untuk mengencangkan ikat pinggang mereka.
"Pandemi membuat orang melakukan belanja digital. Sekarang mereka mengoptimalkan pembelanjaan digital untuk melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit uang," kata Nadella.
Nadella juga melihat organisasi di setiap industri dan geografi berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya. Perlu dicatat, bahwa meskipun Microosft memotong beberapa aktivitasnya, mereka masih berencana mengambil area strategis utama. (waf)
Baca juga:
CEO Xbox Sangsi Microsoft Flight Simulator Berjalan secara Real-Time
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
