Meta Hadapi Gugatan Hukum atas Rencana Gunakan Data Pengguna Eropa untuk AI


Logo Meta. (Foto: Unsplash/Dima Solomin)
MERAHPUTIH.COM - SEBUAH kelompok kampanye privasi yang berbasis di Wina mengatakan pada Rabu (14/5) bahwa mereka telah mengirim surat peringatan hukum kepada Meta. Peringatan hukum dilayangkan setelah raksasa teknologi itu mengumumkan rencana untuk melatih model kecerdasan buatan mereka (AI) menggunakan data pribadi pengguna Eropa.
Langkah ini muncul setelah Meta bulan lalu menyatakan akan tetap melanjutkan rencana mereka untuk menggunakan data pribadi dari pengguna Instagram dan Facebook di Eropa untuk pelatihan teknologi AI mulai 27 Mei, meskipun mendapat kritik atas legalitasnya. Meta telah menerima banyak keluhan privasi di Eropa, tetapi mengklaim memiliki kepentingan sah untuk memproses data pribadi dalam pelatihan AI.
Kelompok privasi tersebut, Pusat Hak Digital Eropa, yang juga dikenal sebagai Noyb (None of Your Business), mengancam akan mengajukan perintah hukum atau gugatan class action terhadap Meta jika rencana tersebut tidak dihentikan.
“Klaim Meta yang absurd bahwa mengambil data (pribadi) semua orang itu perlu untuk melatih AI sungguh menggelikan,” kata pendiri Noyb, Max Schrems, dalam sebuah pernyataan, dikutip The Korea Times.
Ia menambahkan bahwa penyedia AI lain tidak menggunakan data dari media sosial dan bahkan menghasilkan model yang lebih baik daripada Meta.
Baca juga:
Meta AI Jadi Platform Mandiri yang Terpisah dari Media Sosialnya, Tantang ChatGPT dan OpenAI
Saat Meta AI pertama kali diluncurkan di Uni Eropa pada akhir Maret, raksasa teknologi tersebut menekankan bahwa chatbot mereka tidak dilatih menggunakan data dari pengguna Eropa. Peluncurannya di benua itu tertunda lebih dari satu tahun karena regulasi Eropa yang tumpang tindih terkait teknologi baru, termasuk data pengguna, AI, dan pasar digital.
Setelah menerima berbagai keluhan, Meta sempat menunda rencana AI mereka pada Juni 2024 dan baru-baru ini mengumumkan akan tetap melanjutkannya.
“Sangat tidak masuk akal untuk berargumen bahwa Meta membutuhkan data pribadi semua orang yang menggunakan Facebook atau Instagram selama 20 tahun terakhir untuk melatih AI,” ujar Schrems, seraya menyebut bahwa rencana tersebut tidak legal maupun perlu.
“Meta hanya mengatakan bahwa kepentingannya untuk menghasilkan uang lebih penting daripada hak-hak penggunanya,” lanjutnya, sambil menambahkan bahwa Meta seharusnya bisa meminta persetujuan dari pengguna.
Dengan sekitar 400 juta pengguna Meta di Eropa, persetujuan dari hanya 10 persen sudah lebih dari cukup.
Noyb, yang didirikan pada 2018,telah mengajukan sejumlah tuntutan hukum terhadap raksasa teknologi, yang sering kali mendorong tindakan dari otoritas pengawas regulasi. (dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Red Magic 11 Pro: HP Gaming dengan Sistem Pendingin Cairan Berbekal Baterai Raksasa 8.000 mAh dan Kipas 24.000 RPM

RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'

Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
