Mesut Ozil Dilarang Kunjungi Werder Bremen, Dituduh Ekstremis Sayap Kanan
Mesut Ozil dilarang kunjungi Werder Bremen. Foto: Instagram/m10_official
MerahPutih.com - Mesut Ozil dilaporkan dilarang mengunjungi bekas klubnya, Werder Bremen. Sebab, ia dianggap melakukan tindakan yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub.
Klub Bundesliga tersebut akan menggelar pertandingan perpisahan untuk mantan pemainnya, Diego Ribas, pada Sabtu waktu setempat.
Pemain Brasil 40 tahun itu memukau penonton selama tiga tahun bersama Werder Bremen antara 2006 dan 2009. Beberapa mantan rekan setimnya juga diundang untuk ambil bagian, tetapi nama Ozil tidak dimasukkan.
Mantan pemain timnas Jerman itu bermain bersama Diego selama musim 2008/09. Namun, namanya tidak tercantum dalam perayaan akhir pekan ini.
Baca juga:
Mesut Ozil Putuskan Terjun ke Dunia Politik, Jadi Kader Partai Recep Tayyip Erdogan
Juru Bicara Werder Bremen, Per Bild mengatakan, bahwa mereka telah sepakat dengan Diego untuk tidak mengundang Mesut Ozil, karena tindakannya baru-baru ini, yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub.
Sejak memutuskan gantung sepatu, Ozil mulai terlibat dalam dunia politik. Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, juga diutus menjadi pendamping pria di pernikahan Ozil pada 2019 lalu.
Ozil, yang orang tuanya berkebangsaan Turki, ditunjuk menjadi anggota Dewan Pengurus dan Keputusan Pusat untuk partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan.
Mantan gelandang, yang kini memiliki tubuh kekar bak binaragawan itu, juga menarik perhatian dengan tato baru di dadanya.
Baca juga:
Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Lebih Berat ke Maciej Gajos, Persija Ajukan Banding
Tato tersebut menampilkan serigala abu-abu dengan tiga bulan sabit, yakni simbol yang sering dikaitkan dengan ekstremisme sayap kanan.
Kelompok Grey Wolves merupakan gerakan sayap kanan Turki yang kontroversial. Dilarang di Prancis dan Austria, Grey Wolves telah dikaitkan dengan beberapa kejahatan besar, termasuk percobaan pembunuhan Paus Yohanes Paulus II pada 1981 silam.
Tim perwakilan Ozil tidak berkomentar ketika ditanya oleh Telegraph, apakah tato klien mereka ada kaitannya dengan organisasi Grey Wolves.
Sementara itu, pemain timnas Turkiye, Merih Demiral, juga dilarang bermain selama dua pertandingan oleh UEFA musim panas lalu. Sebab, ia melakukan selebrasi "Grey Wolf" saat gelaran Euro 2024.
Baca juga:
Intimidasi Wasit, Pelatih Lyon Paulo Fonseca Kena Skorsing 9 Bulan
Gerakan itu membuat Demiral mengangkat jari telunjuk dan kelingking masing-masing tangannya, yang berada di atas kepalanya.
Pada saat itu, UEFA mengklaim, bahwa larangan tersebut dijatuhkan kepada Demiral karena melanggar aturan dasar perilaku yang baik.
Kemudian, ia menggunakan kompetisi olahraga untuk manifestasi yang bersifat non-olahraga serta mencemarkan nama baik sepak bola. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Jude Bellingham Jadi Tumbal Real Madrid vs Celta Vigo, Pelipisnya Berdarah Kena Sikut Borja Iglesias
Raphinha Tepis Rumor Pindah ke Arab Saudi, Fans Barcelona Langsung Lega
Al-Hilal Siapkan Tawaran untuk Mohamed Salah, Berpeluang Reuni Bareng Darwin Nunez
Keok 0-2 vs Celta Vigo, Real Madrid Tertinggal 4 Poin dari Barcelona di Klasemen La Liga
Hasil Liga Prancis: Lyon Keok Dihajar Lorient, Auxerre Meroket Jauhi Zona Bahaya
Trauma 2 Kali Gagal di Fase Grup, Jerman Tolak Label Curacao Lawan Enteng
Masih Kepincut, Arab Saudi Siap Ajukan Tawaran Fantastis untuk Mohamed Salah
Arne Slot Sebut Liverpool Incar Posisi 4 Besar, Nyerah Kejar Gelar Liga Inggris 2025/26?
Tak Cetak Gol dalam 31 Laga, Rodrygo Siap Hengkang dari Real Madrid di Bursa Transfer Musim Dingin
Barcelona Kepincut Bek Nottingham Forest, Mampu Bayar Rp 1,5 Triliun?