Menyibak Kekuatan Pasukan Pasopati Penculik 7 Jenderal


Jendral Nasution, saat kakinya terluka, sedang membahas situasi di markas Kostrad pada malam tanggal 1 Oktober 1965. (30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 3)
DINI hari, Jumat, 1 Oktober 1965, suasana Jakarta sangat sepi. Sebagian besar penduduk masih lelap dalam mimpi. Tapi, sebagian lain justru aktif membelah malam. Mereka, sepasukan bersenjata nampak bersiap di pinggiran Jakarta, menunggu jam D, pukul 04.00.
Beberapa saat sebelum adzan subuh berkumandang, belasan truk memuat pasukan bersenjata tempur lengkap, kemudian bergerak masuk ke jantung kota Jakarta.
Tugas mereka jelas: menculik para perwira tinggi dari rumahnya. Mereka bernama pasukan Pasopati, salah satu senjata pada pewayangan.
Kelompok pasukan Pasopati, tulis A.B Lapian dalam artikel ‘Malam Bencana Nasional’ termuat di buku Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional, dipimpin Lettu Doel Arief, beranggotakan pasukan pengawal presiden Tjakrabirawa dibantu Pemuda Rakyat yang telah dilatih di desa Lubang Buaya, pinggiran Jakarta sisi timur.
Pasukan Pasopati terbagi menjadi 7 kelompok, masing-masing mendapat tugas menjemput para perwira Angkatan Darat di kediamannya masing-masing. Mereka antara lain:
1. Pasukan di bawah pimpinan Peltu Mukidjan bertugas menculik Letjen Ahmad Yani, Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tinggi, beralamat di Jalan Latuharhary No.6, Menteng, Jakarta Pusat.
2. Pasukan di bawah pimpinan Serma Bungkus bertugas menculik Mayjend Mas Tirtodarmo Harjono, Deputi III Menteri/Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan, beralamat di Jalan Prambanan no. 18, Menteng, Jakarta Pusat.
3. Pasukan di bawah pimpinan Serma Satar bertugas menculik Mayjend Siswondo Parman, Asisten I Menteri/Panglima AD Bidang Intelijen, beralamat di Jalan Serang no. 32, Menteng, Jakarta Pusat.
4. Pasukan di bawah pimpinan Serda Sulaiman bertugas menculik Mayjend R. Suprapto, Deputi II Menteri/Panglima AD Bidang Administrasi, beralamat di Jalan Besuki no. 19, Menteng, Jakarta Pusat.
5. Pasukan di bawah pimpinan Serda Sukardjo bertugas menculik Brigjend Donald Isaac Panjaitan, Asisten IV Menteri/Panglima AD Bidang Logistik, beralamat di Jalan Hasanuddin no. 53, Kebayoran, Jakarta Selatan.
6. Pasukan di bawah pimpinan Serma Surono bertugas menculik Brigjend Soetojo Siswomiharjo, Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat, beralamat di Jalan Sumenep no. 17, Menteng, Jakarta Pusat.
7. Pasukan di bawah pimpinan Pelda Djahurub bertugas menculik Jenderal Abdul Haris Nasution, beralamat di Jalan Teuku Umar No. 40, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari ketujuh satuan tugas pasukan Pasopati, hanya kelompok pimpinan Djahurub gagal mendapatkan Nasution. Sang jendarl berhasil melompat tembok belakang rumah, menuju halaman belakang kedutaan besar Irak.
Tiga jenderal, Ahmad Yani, Harjono, dan DI Pandjaitan, mati tertembak di rumahnya. Sisanya berhasil dibawa tentara penculik menuju Lubang Buaya, Jakarta Timur. (*) Achmad Sentot