Menteri ESDM Klaim Tidak Bandingkan Proposal Blok Mahakam dengan yang Lain


Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan komisi VII DPR RI di Komplek parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/3). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
MerahPutih Nasional - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengklaim tidak membandingkan proposal yang diajukan oleh PT Pertamina (Persero) terkait minat pengelolaan Blok Mahakam yang akan habis kontraknya tahun 2017. (Baca: Anggota DPR Terkejut Dengar Kabar BBM Naik)
Ini untuk pertama kalinya pemerintah menjelaskan pada kontraktor yang mau habis dengan jelas akan ambil arah bahwa Blok Mahakam dan bergeser kepada Pertamina. Hal ini dilakukan, sebagai contoh untuk blok-blok lainnya yang akan habis harap dikembalikan ke pemerintah dan agar dikelola oleh Perusahaan BUMN. Kecuali jika perusahaan BUMN tersebut tidak ingin mengelola Blok tersebut dan lebih fokus terhadap yang lain.
Sudirman menuturkan, sebenarnya Pertamina berminat untuk mengelola Blok ini sejak tahun 2009 lalu. Namun, tidak ada tindak lanjut dari pemerintahan yang lama. Artinya, ketika pergantian pemerintahan yang baru ini Pertamina baru mendapatkan kesempatan untuk mengelola Blok tersebut. Bahkan Sudirman mengakui, proposal yang diterima olehnya mengatakan Pertamina benar-benar siap untuk mengelola Blok Mahakam ini.
"Proposal yang kami terima benar-benar menyatakan Pertamina mampu untuk kelola Blok Mahakam. Kami tidak bandingkan proposal Pertamina dengan yang lain-lain," tutur Menteri ESDM Sudirman Said, di Gedung DPR/MPR/DPRD, Jakarta, (8/4). (Baca: Aduh, 1 Mei Tarif Listrik Naik Lagi)
Sudirman melanjutkan, bahwa ini bukan pertama kalinya interaksi Pertamina dengan PT Total E&P dan Inpex Coorporation bahkan sudah dari November 2014. Proses ini berjalan cukup lancar. Bahkan pemerintah sudah siapkan Draft Head Of Agreements (HOA) dan pekan depan HOA tersebut akan ditandatangani sebagai payung pengelolaan kepada Pertamina.
Maka diharapkan, pada 01 Januari 2018 Pertamina betul betul hadir sebagai operator baru dengan saham mayoritas dan tidak mengganggu produksi Blok Mahakam. Sementara untuk Sumber Daya Manusianya (SDM), kita ingin SDM yang ada dipertahankan dan aspirasi bahwa seluruh SDM yang ada di Total akan diserap oleh operator baru.
"Syukur syukur Pertamina akan berpartner dengan operator ship dengan pertimbangan juga. Syukur syukur Total Indonesia memberi partnership. Existing operations bisa masuk atau tidak itu murni b to b," tuturnya. (rfd)