Mental dan Kemampuan Berpikir Meningkat Karena Lari


Lari memberikan manfaat lebih pada tubuh. (Foto: Pexels/Philip Ackermann)
DEWASA ini, banyak orang yang mulai peduli dengan kesehatannya dengan rutin melakukan olahraga. Salah satu olahraga yang cukup digandrungi oleh generasi muda adalah lari. Olahraga tersebut telah menjadi gaya hidup beberapa anak muda.
Mereka biasa melakukannya secara individual atau bersama teman-teman. Beberapa event khusus marathon pun digelar. Salah satu event marathon terbesar di Indonesia, The Color Run bahkan diikuti semua orang dari semua kalangan dari muda hingga tua. Kegiatan semacam itu tak hanya diikuti oleh atlet atau pelari tetapi juga masyarakat awam.

Lari memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Menurut Konsultan Senior di Rumah Sakit Max Super, New Delhi, Raju Easwaran, lari tak hanya baik untuk kesehatan tubuh tetapi juga untuk kesehatan mental. Manfaat lari terutama maraton bagi kesehatan fisik misalnya menurunkan berat badan, lebih sehat, dan dapat mengontrol nafsu makan. Lari juga dapat meningkatkan massa otot dengan efektif.
“Lari juga baik untuk kesehatan punggung, sendi, dan membuat tubuh kita lentur. Pada saat yang sama ia juga memberi cadangan yang cukup untuk jantung sehingga jantung mampu mempompa darah dengan lebih baik,” urai Direktur Bedah Ortopedi, Puneet Girdhar.

Sementara manfaat yang dihasilkan untuk mental antara lain lebih enerjik, terlihat lebih segar, dan dapat mengurangi stres.
Selain itu, lari juga memberi manfaat untuk kemampuan berpikir. Lari mampu meningkatkan daya ingat dan proses belajar.”Ada dua aspek yang timbul dalam tubuh ketika kita maraton yakni tubuh yang bugar dan pikiran yang kuat,” ucap Ahli KEBUGARAN, Shwerambari Shetty.

Ilmuwan Biologi di Institut Salk, California menemukan fakta bahwa energi yang digunakan saat berlari dapat berperan dalam meningkatkan memori dan pembelajaran. Lebih lanjut mereka menjelaskannya dalam jurnal ilmiah berjudul Cell Metabolism. Jurnal ilmiah tersebut menunjukkan bahwa keterampilan berlari dan menghafal tidak begitu berbeda. Saat berlari, secara otomatis otak kita terpusat pada satu titik sehingga melatih konsentrasi kita.
Meskipun memberi berbagai manfaat baik untuk tubuh, mental, hingga pikiran, kita harus memperhatikan cara marathon yang baik dan benar. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari cedera yang mungkin diakibatkan dari cara maraton yang salah. Para ahli menyarankan untuk memulai dari lambat hingga cepat. Selain itu, perhatikan pula jarak yang ditempuh. Mulailah dengan 5 kilometer lalu 10 kilometer. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Pecah Rekor, 27.000 Peserta Ikuti Pocari Sweat Run 2023

Mana Lebih Bermanfaat, Lari Pagi atau Sore?
