Menkeu Waspadai Perlambatan Ekonomi Tiongkok


Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menghadiri konferensi pers pencapaian penerimaan pajak tahun 2015 oleh direktorat jendral pajak. Senin, (11/1) (Merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Bisnis - Kondisi ekonomi makro Indonesia berangsur mulai membaik. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi kewaspadaan pemerintah sebab ketidakstabilan perekonomian global berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di dalam negeri.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S Brodjonegoro menyatakan perlambatan ekonomi Tiongkok membuat pemerintah Indonesia waspada. Kebijakan moneter Tiongkok akan turut memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
"Bagaimanapun, Tiongkok merupakan major demand di dunia. Jadi kalau terjadi perlambatan ekonomi, pengaruhnya langsung ke seluruh dunia," ucap Bambang saat konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/1).
Untuk mengantisipasi, Bambang mengaku pemerintah Indonesia tetap akan menjalankan program-program yang telah disusun dengan baik.
"Misalkan lebih aktif dalam mendatangkan Foreign Direct Investment (FDI). Misalkan ekspor Tiongkok ke kita turun tapi kita bisa dorong FDI dari Tiongkok agar masuk lebih banyak. Hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," jelas Bambang.
Berdasarkan realisasi data, indeks manufaktur Tiongkok terjun ke level 48,2 pada Desember 2015. (rfd)
BACA JUGA:
- Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016
- Indeks Literasi Akan Terus Ditingkatkan Tahun Depan
- Perusahaan Konstruksi Diminta Tingkatkan K3
- 2.375 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Kerja Selama 2015
- Diminta Kendalikan Inflasi, Mendag Bangun Kerja Sama dengan India