Menkes Dituduh Minta Rektor Unair Pecat Dekan FK, Kemenkes Tegaskan Itu Fitnah

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 04 Juli 2024
Menkes Dituduh Minta Rektor Unair Pecat Dekan FK, Kemenkes Tegaskan Itu Fitnah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (kiri). MP/Didik Setiawan

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tuduhan adanya intervensi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam proses pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof Budi Santoso, sebagai fitnah.

"Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran merupakan fitnah dan hoaks," kata Juru Bicara (Jubir) Kemenkes Mohammad Syahril, dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (4/7).

Menurut dia, Kemenkes dan Menkes tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair. "Informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing juga hoaks," tandasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku heran terhadap kejadian pemecatan Prof Budi Santoso yang dikaitkan dengan intervensi Kemenkes.

Baca juga:

Dekan FK Unair Benarkan Dipecat karena Tolak Program Dokter Asing Kemenkes

"Heran saya, kok dikaitkan dengan Kemenkes. Unair tidak di bawah Kemenkes, tidak ada wewenang saya di sini, saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini," katanya melalui pesan singkat kepada media, dikutip dari Antara.

Bantahan yang sama disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Menurut dia, Kemenkes sama sekali tidak terlibat dalam keputusan Rektorat Unair memberhentikan Prof Budi Santoso dari jabatannya, karena menolak program pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Sebaliknya, Siti menyarankan media untuk menanyakan langsung kepada pihak universitas terkait alasan pemecatan Prof Budi dari jabatannya. "Mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak Rektorat Unair," imbuh penjabat Kemenkes itu.

Sebelumnya, Prof Budi membenarkan alasan pemecatannya dari jabatan Dekan FK Unair terkait dengan sikapnya menolak dokter asing boleh berpraktik di Indonesia. "Iya. Proses saya untuk dipanggil (Rektorat Unair) berkaitan dengan itu (penolakan dokter asing)," katanya, saat dikonfirmasi awak media.

Baca juga:

Rencana Datangkan Dokter Asing Diklaim Bukan Buat Menyaingi Dokter Lokal

Prof Budi menjelaskan dirinya dipanggil Rektorat Unair pada Senin (1/7) untuk mengklarifikasi pernyataannya menolak program dokter asing di Indonesia. Sedangkan, keputusan pemberhentian diterima Rabu (3/7) kemarin.

Menurut Prof Budi, dalam pertemuan itu terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing saat ini.

"Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," ungkap mantan Dekan FK Unair itu. (*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan