Menilik Sejarah Awal Kemunculan Seni Tipografi


Tipografi sudah mulai sejak zaman kuno. (Foto: unsplash/gabriella clare marino)
MerahPutih.com - Tipografi adalah seni dalam menyusun dan mendesain huruf, angka, dan simbol untuk tujuan komunikasi yang efektif.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam perkembangannya, tipografi telah menjadi elemen penting dalam desain grafis, percetakan, dan media visual.
Sejarah seni tipografi bukan hanya berhubungan dengan perkembangan huruf-huruf yang kita lihat setiap hari, tetapi juga dengan teknologi percetakan dan cara informasi disampaikan dari masa ke masa.
Baca juga:
Habis Thanksgiving Terbitlah Black Friday, Apa Itu dan Bagaimana Sejarah Kemunculannya?
Awal Mula Tipografi
Tipografi berawal dari tulisan tangan manusia yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Pada zaman kuno, tulisan hanya bisa ditemukan dalam bentuk simbol atau huruf-huruf yang digambar dengan tangan pada bahan seperti batu, papirus, atau perkamen.
Di Mesopotamia, sekitar 3000 SM, sistem tulisan pertama kali muncul melalui aksara paku (cuneiform), yang digunakan oleh bangsa Sumeria. Begitu juga dengan hieroglif Mesir yang mulai digunakan sekitar 3300 SM.
Namun, meskipun tulisan tangan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, seni tipografi modern baru mulai berkembang dengan ditemukannya mesin cetak.
Baca juga:
Penemuan Mesin Cetak oleh Johannes Gutenberg
Penemuan yang paling penting dalam sejarah tipografi adalah mesin cetak yang ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Gutenberg, seorang pandai besi asal Jerman, menciptakan mesin cetak dengan tipe bergerak sekitar tahun 1440-an.
Sebelum penemuan ini, buku-buku ditulis dengan tangan oleh para biarawan di biara-biara, yang membuat proses pembuatan buku sangat lambat dan mahal.
Mesin cetak Gutenberg memungkinkan untuk produksi buku dalam jumlah besar dengan cara yang lebih cepat dan murah.
Gutenberg menggunakan huruf logam yang dapat disusun ulang, yang merupakan cikal bakal dari sistem tipografi yang kita kenal sekarang. Mesin cetak Gutenberg memungkinkan huruf-huruf logam dicetak berulang kali untuk membentuk kata dan kalimat dalam buku.
Penemuan ini mempercepat proses penerbitan dan memungkinkan pengetahuan serta informasi tersebar lebih luas. Mesin cetak ini juga membantu menumbuhkan revolusi informasi, yang menjadi cikal bakal dari era pencerahan dan perkembangan intelektual di Eropa.
Baca juga:
Perkembangan Tipografi Setelah Gutenberg
Setelah penemuan Gutenberg, seni tipografi terus berkembang seiring dengan kebutuhan dan teknologi yang ada. Di abad ke-16, pembuat huruf (type founders) mulai menciptakan berbagai jenis huruf yang lebih beragam.
Salah satu contoh terkenal adalah typeface atau jenis huruf yang disebut Roman. Jenis huruf ini terinspirasi oleh tulisan tangan Romawi yang digunakan pada prasasti-prasasti dan batuan. Huruf ini menjadi sangat populer dan banyak digunakan dalam buku-buku yang diterbitkan di Eropa pada masa itu.
Pada abad ke-19, dengan munculnya mesin cetak mekanis dan perkembangan industri percetakan, banyak jenis huruf baru bermunculan. Serif, sans-serif, display, dan jenis-jenis lainnya mulai diciptakan untuk memenuhi kebutuhan desain visual yang semakin beragam. (far)
Bagikan
Berita Terkait
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara

6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya

5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya

4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya

29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!

27 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Kejadian Penting Dunia

25 Agustus Memperingati Hari Apa? Begini Catatan Menariknya

24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
