Menikmati Gurih dan Segarnya Soto Jablay


Pemilik Soto Jablay Wahyu Santoso saat melayani pelanggannya di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (18/3). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)
MerahPutih Kuliner - Bagi Anda pemburu kuliner malam hari, di kawasan Tendean, Jakarta Selatan terdapat warung makan yang selalu ramai dikunjungi setiap harinya. Namanya adalah Soto Jablay.
Pemilik Soto Jablay Wahyu Santoso mengaku sudah sejak tahun 1992 berjualan di kawasan Jalan Tendean tepatnya di sebelah gedung Trans TV. Wahyu bersama sang istri membuka warung dagangannya pada malam hari, Dari sinilah sotonya disebut Soto Jablay.
"Asal usul dijuluki Soto Jablay karena pada waktu itu yang beli soto ini kebanyakan jablay-jablay, ditambah lagi bukanya malam," ujar Wahyu saat ditemui Merahputih.com, Selasa (22/3) malam.
Untuk menikmati satu mangkok Soto Jablay campur nasi cukup membayar Rp12.000. Sedangkan, satu mangkok Soto Jablay dengan nasi terpisah dihargai Rp15.000.
Bahan-bahan Soto Jablay terdiri dari bihun, kol, jeruk nipis, daging ayam, bumbu koya. Menurut Wahyu, bumbu koya inilah yang membuat soto terasa gurih.
"Kata orang-orang bumbu kaldu yang terdapat pada soto saya terasa sekali, dan porsinya sangat banyak," tuturnya.
Soto Jablay dengan ceker ayam (Akun Path Fran Nata Vanero).
Tawaran Franchise
Wahyu mengaku saat pertama kali membuka usaha ini pada 1992, modal yang dikeluarkannya sekitar Rp700 ribu yang digunakan untuk membeli bahan baku dan gerobak.
"Waktu itu semuanya serba murah jadi mulai dari bahan baku, dan untuk membuat gerobak juga masih murah," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu warung Soto Jablay mulai dikenal banyak orang. Pelanggannya mulai dari karyawan stasiun televisi Trans TV dan Trans 7, karyawan Bank Mega, sampai artis.
"Aldi Taher dan Ibnu Jamil adalah pelanggan setia warung Soto Jablay. Mas Aldi menawarkan diri untuk membuka waralaba, tapi saya sendiri belum mau," tukas Wahyu. Selain itu, pelanggan g Soto Jablay juga datang dari berbagai wilayah seperti Kalibata, Jakarta Selatan hingga Depok, Jawa Barat.
Dalam sebulan, Wahyu dapat menjual sekira 200 porsi. Adapun keuntungan bersih yang diperoleh setelah dikurangi biaya pengeluaran untuk bahan baku sebesar Rp25 juta per bulan.
Ke depannya bapak tiga anak ini berencana untuk mengembangkan usahanya ini dengan membuka cabang di berbagai wilayah Jakarta.
"Mudah-mudah saja ke depannya saya ingin membuka cabang di berbagai wilayah seperti Pasar Santa, Blok M, Depok, dan sebagainya," tutupnya. (Abi)
BACA JUGA: