Mengungkap Kasus E. Coli di Burger McDonald's: Apa yang Perlu Diketahui?


Bakteri E. Coli di Burger McDonald's. Foto McD
MerahPutih.com - Temuan bakteri E. coli dalam burger Quarter Pounder di McDonald's, Amerika Serikat, menarik perhatian publik.
Kasus ini penting karena E. coli dapat menyebabkan infeksi serius, terutama jika makanan tidak dipersiapkan atau disimpan dengan baik.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan peringatan terkait potensi wabah E. coli yang berkaitan dengan produk tersebut.
Saat ini, terdapat 49 kasus infeksi yang dilaporkan di 10 negara bagian, termasuk satu kematian pada seorang lansia.
Baca juga:
Dari jumlah tersebut, sepuluh orang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak yang mengalami sindrom uremik hemolitik, komplikasi serius dari infeksi E. coli.
Apa Itu E. Coli?

Baca juga:
Konser Super Diva Ditunda Jelang Hari H 2 November Mundur Sampai 2025
Escherichia coli, atau E. coli, adalah bakteri yang biasanya ditemukan dalam usus manusia dan hewan berdarah panas.
Sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya, bahkan berkontribusi pada proses pencernaan. Namun, beberapa strain, seperti E. coli O157, dapat menyebabkan penyakit serius.
Infeksi sering terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi, terutama daging yang kurang matang, susu tidak dipasteurisasi, atau sayuran mentah.
Baca juga:
Bagaimana Infeksi E. coli Terjadi?
Infeksi E. coli dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Menurut CDC, seseorang juga bisa terinfeksi setelah bersentuhan dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi, serta kotoran orang yang terinfeksi.
Toksin Shiga yang diproduksi oleh beberapa strain E. coli dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, terutama sayuran hijau dan daging sapi giling.
Di negara maju, risiko infeksi E. coli lebih tinggi. Cleveland Clinic melaporkan bahwa di AS, terdapat sekitar 265.000 kasus infeksi E. coli setiap tahun, menjadikannya salah satu penyebab utama wabah makanan.
Gejala Umum Infeksi E. coli
Setelah terpapar E. coli, banyak orang mengalami gejala seperti kram perut yang parah, diare (sering kali berdarah), dan muntah.
Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan masalah ginjal yang serius dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Gejala umumnya muncul dalam tiga hingga empat hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Baca juga:
Masuk Nominasi AMI Awards 2024, Bless The Knights Rilis Single 'Crying in The Desert'
Cara Menghindari Kontak dengan E. coli
FDA merekomendasikan agar siapa pun yang mengalami gejala setelah makan di McDonald's segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
Untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui makanan, penting untuk menerapkan langkah-langkah sanitasi di rumah.
Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum dan setelah menangani makanan mentah serta setelah kontak dengan barang yang terkontaminasi.
Pastikan untuk membersihkan permukaan yang bersentuhan dengan makanan mentah, seperti bagian dalam lemari es dan talenan.
Anda dapat mensterilkan permukaan dengan mencampurkan satu sendok makan pemutih klorin dengan satu galon air panas, lalu mengeringkan dengan kain bersih atau handuk kertas.
Baca juga:
Segera bersihkan tumpahan di lemari es, dan bagi pemilik hewan peliharaan, hindari kontaminasi silang saat menyiapkan makanan.
Selalu pastikan untuk memasak daging hingga mencapai suhu internal 160 derajat Fahrenheit, serta menghindari susu mentah dan produk tidak dipasteurisasi lainnya.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Mengungkap Kasus E. Coli di Burger McDonald's: Apa yang Perlu Diketahui?
