Mengungkap 5 Fakta Tersembunyi di Squid Game 2


Squid Game 2. Foto Yotube
MerahPutih.com - Setelah penantian panjang, Squid Game akhirnya kembali dengan musim kedua yang telah lama dinantikan, dan tak mengecewakan! Dibantu oleh alur cerita yang padat, desain set penuh warna, serta penampilan akting memukau dari para pemain baru dan lama, serial ini dengan cepat menduduki posisi nomor satu di Netflix AS dalam peringkat harian acara TV terpopuler.
Di musim kedua, Lee Jung-jae kembali memerankan Seong Gi-hun, satu-satunya pemenang Squid Game musim lalu yang memutuskan untuk kembali mengikuti permainan mematikan.
Lee Byung-hun dan Wi Ha-jun juga kembali memainkan peran mereka sebagai Front Man/Hwang In-ho dan Hwang Jun-ho. Sementara Gong Yoo, dengan penampilan yang sangat mencuri perhatian, hadir sebagai perekrut baru yang penuh misteri.
Baca juga:
Banyak aktor baru yang turut bergabung, termasuk Yim Si-wan, Park Sung-hoon, T.O.P, hingga Kang Ha-neul, yang memperkaya cerita musim ini.
Namun, meskipun skripnya cukup jelas dan subtitle bahasa Inggris cukup mudah diikuti, ada beberapa momen dalam lima episode pertama yang mungkin membuat sebagian penonton bingung, terutama bagi yang tidak terbiasa dengan referensi budaya Korea.
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang adegan-adegan tersebut beserta makna budaya yang bisa jadi asing bagi sebagian besar penonton. Tapi perhatian: artikel ini bakal menjadi spoiler besar yang mungkin akan sangat menganggu Anda yang ingin menontonnya.
Baca juga:
5 Fakta tentang T.O.P Eks Big Bang sebagai Thanos di 'Squid Game 2'
Episode 1: Roti dan Lotere
Di episode pertama, ada momen di mana polisi Jun-ho (Wi Ha-jun) dihentikan oleh seorang wanita yang menaiki skuter. Wanita itu menyebutnya "ajusshi", yang biasanya digunakan untuk menyapa pria paruh baya di Korea.
Namun, setelah ditolak, dia dengan cepat beralih menyapanya dengan "oppa", yang artinya kakak laki-laki, namun sering digunakan untuk menyapa pria lebih tua yang akrab atau memiliki hubungan dekat.
Perubahan ini menunjukkan kedekatan dan cara orang Korea mengungkapkan hubungan mereka melalui bahasa.
Episode 2: Pesta Halloween
Pada episode kedua, karakter No-eul (Park Gyu-young), seorang mantan tentara Korea Utara, mengunjungi seorang perantara Korea Utara yang berbicara dengan aksen Korea Utara yang khas.
Baca juga:
'Squid Game 2' Populerkan Permainan Tradisional Anak-Anak Korea yang Seru, Ada yang Mirip Bola Bekel
Namun, No-eul tidak berbicara dengan aksen tersebut, yang mencerminkan kenyataan bahwa banyak pembelot Korea Utara sengaja menghilangkan aksen mereka agar tidak dikenali dan terhindar dari diskriminasi di Korea Selatan.
Episode 3: 001
Di episode ketiga, kita diperkenalkan pada Player 044 yang diperankan oleh Chae Gook-hee, seorang dukun Korea (mudang) yang menawarkan untuk melakukan ritual untuk Seong Gi-hun.
Dukun dalam tradisi Korea memainkan peran penting sebagai perantara antara dunia manusia dan roh, dan meskipun jarang dipraktikkan saat ini, banyak orang Korea masih percaya pada kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah kehidupan.
Episode 4: Pentatlon Enam Kaki
Pada episode keempat, saat pemain memasuki area pentatlon, mereka melihat slogan "Him-chage ssik-ssik-ha-ge gut-se-ge" yang berarti "kekuatan, energi, keteguhan".
Baca juga:
Squid Game 2 Tayang Hari ini di Netflix, Mengapa Hanya 7 Episode?
Frasa ini biasa digunakan di sekolah-sekolah Korea untuk mendorong siswa saat mengikuti acara olahraga, namun di konteks ini, kata-kata tersebut terasa lebih mengerikan.
Episode 5: Satu Permainan Lagi
Di episode kelima, ketika tim Gi-hun berkompetisi dalam pentatlon enam kaki, lagu legendaris Korea "To You" dimainkan.
Lagu ini, yang diciptakan oleh musisi Korea Shin Hae-chul, adalah salah satu lagu paling ikonik di Korea, sering digunakan dalam acara-acara olahraga dan festival sekolah untuk memberikan semangat pada tim.
Selain itu, dalam adegan ini, kita melihat Thanos (diperankan oleh T.O.P) yang menyuruh Nam-gyu untuk menyebut Se-mi "noona", sebutan untuk perempuan yang lebih tua, menunjukkan kedekatan yang lebih bersifat keluarga atau romantis.
Mengungkap Referensi Budaya Korea
Selain detail yang menyentuh, ada juga berbagai referensi budaya lainnya yang bisa menambah kedalaman pemahaman penonton terhadap cerita ini.
Baca juga:
Squid Game 2 Tayang Hari ini di Netflix, Mengapa Hanya 7 Episode?
Misalnya, penggunaan frase "nam-nam-buk-nyeo" yang berarti "pria selatan, wanita utara" yang merujuk pada stereotip tradisional bahwa pria dari Korea Selatan lebih tampan dan sukses, sementara wanita dari Korea Utara lebih cantik secara alami.
Referensi ini muncul saat dua penjaga mengenang kisah perjodohan antara pria Korea Selatan dan wanita Korea Utara.
Sebagai tambahan, karakter transgender Hyun-ju yang diperankan oleh Park Sung-hoon menggugah diskusi penting tentang marginalisasi komunitas LGBTQ+ di Korea Selatan, karena casting ini sempat memicu kontroversi, mengingat aktor yang memerankan Hyun-ju bukanlah seorang transgender.
Jadi dapat disimpulkan musim kedua Squid Game tidak hanya menawarkan ketegangan dan drama yang mendalam, tetapi juga memberi kita pandangan yang lebih luas tentang budaya Korea yang mungkin belum banyak diketahui oleh penonton internasional.
Dengan alur cerita yang terus berkembang dan banyaknya lapisan makna, serial ini menjadi lebih dari sekadar tontonan thriller, melainkan sebuah karya seni yang mengajak kita untuk memahami lebih dalam budaya Korea.
Jika Anda belum menonton Squid Game musim kedua, sekaranglah waktunya untuk bergabung dengan jutaan penggemar yang sudah menikmati kisah menegangkan ini, tapi bagi yang belum disarankan untuk menonton versi awalnya.