Mengulik Mitos dan Fakta Keseharian


Memakai topi tidak berhubungan dengan kebotakan. (Pixabay)
ADA beberapa mitos atau fakta yang dapat ditemukan dalam keseharian. Anggapan-anggapan yang hanya mitos ternyata diterima sebagai sebuah fakta.
Shampo Antiketombe
Banyak yang tidak meyakini bila shampo antiketombe memang efektif menghilangkan ketombe. Yang harus diperhatikan shampo ini adalah produk perawatan rambut jadi tidak baik dipakai terlalu sering. Akibatnya adalah kulit kepala akan kering. Sebaiknya kombinasikan dengan shampo reguler yang fungsinya membersihkan rambut dan kulit kepala.
Gosok Gigi
Menggosok gigi adalah kebiasaan yang baik. Namun menjadi tidak baik bila dilakukan setelah makan. Apalagi bila makanan di Indonesia memiliki kecenderungan asam. Jadi sebaiknya Anda memberikan jeda 30 menit setelah makan, baru menggosok gigi. Jika Anda lakukan setelah makan akan menyebabkan pengikisan email gigi.
Krim Cukur
Tak selamanya krim cukur memberikan hasil yang lebih baik ketika mencukur bulu-bulu di wajah. Sebaiknya Anda mencari produk yang bagus dan baik. Sebaiknya busa yang dihasilkan mampu memberikan lapisan antara kulit wajah dan pisau cukur.
Pelembab pada Kulit Berminyak
Fungsi pelembab adalah membantu menjaga kandungan air pada wajah. Kulit berminyak harus pula menggunakan pelembab. Hanya saja sebelum menggunakannya kulit wajah harus dibersihkan dari minyak terlebih dahulu. Tentunya agar kotoran benar-benar terangkat.
Topi = Botak
Tidak ada hubungannya memakai topi dengan kebotakan. Sebab faktor kebotakan lebih pada genetika. Hanya saja jika memakai topi perhatikan sirkulasi udaranya agar rambut dan kulit kepala tetap sehat.
Cukur Rambut Agar Tebal
Ini hanyalah mitos belaka. Tak ada hubungannya antara mencukur rambut dengan ketebalan volumenya. Rambut tebal atau tipis dipengaruhi oleh genetika. Kalau toh terasa lebih tebal hanya perjalanan waktu dan nantinya akan menipis kala usia tua. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Penting Pakai Pelembab Kulit saat Puasa di Tengah Musim Pancaroba
