Menguap Menular pada Orang lain


Mdenguap yang menular adalah proses otomatis peniruan. (Foto: originmedia)
PERNAH Anda melihat orang yang menguap. Mendadak Andapun kemudian ikut menguap. Padahal Anda dapat memastikan diri bahwa sama sekli tidak mengalami kantuk. Menguap ternyata dapat menular pada orang lain. Makanya berbahaya sekali bila menguap di samping pengendara mobil. Apalagi sampai mengeluarkan bunyi.
Para ahli di University of Nottingham yang dituliskan oleh huffpost mengatakan dibutuhkan riset yang panjang untuk mendapatkan jawaban. Namun jawaban yang ada saat ini adalah menguap yang menular itu disebabkan seseorang secara otomatis berusaha meniru orang lain. Dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai echofenomena. Hal ini tak hanya ada pada manusia, kera dan anjing pun melakukan ini.
Tapi echofenomenal secara luas di dalam kondisi medis yang berhubungan dengan rangsangan kortikal atau karena penurunan psikis seperti epilepsi, demensia atau autis dan sindrom Tourette. Menguap yang menular ini menarik Stephen Jackson dan Georgina Jackson dari universitas itu untuk menelitinya.
Mereka meneliti hubungan rangsangan motor dan syaraf. Mereka menggunakan stimulan megnet transkranial. Penelitian menggunakan video orang-orang tengah menguap. Obyek penelitian diperbolehkan untuk melawan menguap itu atau mengikutinya.
Mereka melihat adanya dorongan di dalam diri partisipan untuk menguap mengikuti video yang diperlihatkan. Semakin kuat menahan untuk tidak menguap[, semakin tinggi tingkat dorongannya. Dari stimulasi elektrik itu, keduanya mampu membuat dorongan pada partisipan untuk menguap.
Keduanya berharap dengan mempelajari menguap yang menular dapat mengobati pasien pengidap sindrom Tourette. Mereka memiliki asumsi dengan melakukan proses pembalikan sindrom tersebut dapat diatasi. (psr)