Menggunakan Ponsel Aman Sambil Berjalan dengan Teknologi 'Mata Ketiga'


Teknologi 'mata ketiga' bisa membantu orang yang kerap menggunakan ponsel sambil berjalan (Foto: odditycentral)
SEORANG mahasiswa desain industri menciptakan teknologi 'mata ketiga' yang bisa ditempelkan pada dahi seseorang.
Kabarnya fungsi dari 'mata ketiga' itu untuk memperhatikan rintangan saat mereka berjalan. 'Mata ketiga' ini dapat berguna ketika mata asli si pengguna terpaku pada ponsel pintar mereka.
Baca Juga:

Kamu mungkin pernah melihat video lucu orang-orang yang terjatuh ke air mancur atau lubang lantaran terlalu fokus melihat ponsel saat berjalan, atau bahkan kamu sendiri pernah mengalaminya.
Dengan teknologi 'mata ketiga' dari desainer bernama Minwook Paeng, kamu bisa mengirim pesan teks atau menjelajahi instagram seraya berjalan, tanpa takut akan kecelakaan.
'Mata Ketiga' rancangan Paeng terdiri dari kotak plastik transparan, yang dipasang langsung ke dahi pemakainya, dengan bantal gel tipis.
Di dalam mata plastik tersebut, terdapat speaker kecil, sensor giroskopik dan sensor sonar.
Ketika giroskop mendeteksi saat kepala pengguna dimiringkan ke bahwa, akan membuka kelopak mata plastik dan sonar mulai memantau area di depan pengguna. Ketika mendeteksi adanya hambatan, alat tersebut akan memperingatkan pemakainya melalui speaker itu.
Baca Juga:
"Komponen hitam yang terlihat seperti pupil adalah sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak, Saat ada penghalang di depan pengguna, sensor ultrasonik mendeteksi ini dan memberi tahu pengguna melalui bel yang terhubung," tutur Paeng.
Lebih lanjut Paeng menuturkan, bahwa 'mata ketiga' tersebut, merupakan yang pertama dalam rangkaian proyek yang mencoba membayangkan seperti apa rupa generasi 'phono sapiens' masa depan.
Karena ponsel sudah mengubah tubuh seseorang, dan baru ada selama beberapa dekade. Jadi Paeng membayangkan apa yang bisa mereka lakukan untuk generasi mendatang.
Menurut Paeng, menggunakan ponsel pintar dalam postur tubuh yang buruk, tulang belakang leher condong ke depan yang membuat 'sindrom leher penyu', karena membungkuk di sepanjang jalan.
"Saat beberapa generasi berlalu, perubahan kecil dari penggunaan ponsel cerdas ini akan terakumulasi dan menciptakan bentuk umat manusia yang sama sekali berbeda," tutupnya.
Sayangnya alatnya masih terlalu besar ya. (Ryn)
Baca Juga:
Tempat Tidur Pintar dengan Teknologi AI, Bikin Si Kecil Lebih Nyenyak
Bagikan
Berita Terkait
Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
