Mengenang 10 Tahun Tsunami Aceh


MerahPutih Nasional- Tidak terasa bencana gempa bumi yang dibarengi tsumani di Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam (NAD) sudah hampir 10 tahun. Gempa dengan kekuatan 9,1 skala richter pada tanggal 26 Dersember 2004 lalu telah banyak menelan korban jiwa. Meski sudah hampir 10 tahun berlalu, namun bencana kemanusiaan terbesar di abad modern itu selalu meninggalkan jejak dan bekas luka mendalam.
Untuk mengenang peristiwa tersebut Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Pemerintah Higashimatsushima menggelar pameran foto saat tsunami. Pameran foto yang memajang proses rehabilitasi dan pembangunan Aceh pasca diterjang Tsunami mulai dibuka pada Senin (22/12) hingga Sabtu (28/12) mendatang.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal yang turut hadir dalam kegiatan itu dalam sambutannya menyebutkan, Aceh dan Higashimatsushima mempunyai pengalaman yang sama tentang tsunami. Pada Maret 2004 Aceh porak-poranda karena tsunami, dan pada Maret 2011, giliran Higashimatsushima yang juga luluh lantak karena tsunami.
"Tahun ini kita berjumpa di Aceh dan saling berbagi dengan menggelar rangkaian acara ini termasuk pameran foto bersama-sama," kata Walikota Badan Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal saat membuka pameran foto tersebut, seperti dilansir dari Serambi Indonesia baru-baru ini.
Ia juga menyebutkan, pada 22 Juni 2014, Pemko Banda Aceh telah menandatangani MoU dengan Kota Higashimatsushima berupa program pertukaran staf pemerintahan, untuk melakukan magang sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan.
Sementara Michiaki Omura, Managing Director of HOPE Kot Higashimatsushima, mengatakan, saat tsunami melanda Aceh pada 2004, pihaknya merasakan kesedihan yang sama.
"Kami juga berterimakasih kepada Wali Kota Banda Aceh dan semua masyarakat Aceh atas hubungan dan kerja sama yang baik selama ini," katanya di acara serupa. (MP/BHD)