Mengenal Tradisi Pladu dari Tulungagung

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 17 September 2015
Mengenal Tradisi Pladu dari Tulungagung

Warga berebut mencari ikan dalam tradisi "pladu" , Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (16/9). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Tradisi Pladu atau penggelontoran air sungai proyek irigasi saluran pembuangan induk Kalidawir di pintu Cekdam Boyolangu, sudah menjadi budaya di Tulungagung.

Penggelontoran air sungai itu rutin dilakukan setiap tahun pasca musim tanam kedua pada bulan September-Oktober dengan tujuan untuk mengurangi pasokan air ke sawah yang memasuki masa peralihan dari tanaman padi ke palawija.

Selain itu, tradisi pladu juga dimaksudkan untuk membuang sedimen lumpur yang ada di sepanjang aliran sungai.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, aktivitas pladu mendapat sambutan antusias dari warga. Ribuan warga dari sekitar sungai maupun berbagai pelosok daerah datang untuk berebut mencari ikan dalam tradisi pladu.

Pemburu ikan menggunakan berbagai peralatan tangkap sederhana, seperti jaring pancing, kain, strom ikan, hingga menggunakan tangan biasa.

Pembuangan air yang diikuti terbawanya sedimen lumpur itulah yang kemudian menyebabkan spesies ikan serta aneka biota sungai mabuk, sehingga menjadi sasaran perburuan warga.

 

Baca Juga:

1. Teater Topeng Blantek Betawi Jarang Dikenal Lagi

2. Menengok Segala Hal tentang Batak di Museum TB Silalahi

3. Parade Budaya Sail Tomini 2015 di Sulawesi Penuh Warna-Warni

4. Lukisan Maria ‘Bergerak’ Gegerkan Warga Australia

5. Lukisan Klasik dalam Fotografi Urban

Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan