Mengenal Sat-81/Gultor Kopassus, Pasukan Khusus Bentukan Prabowo dan Luhut

Frengky AruanFrengky Aruan - Selasa, 29 Oktober 2024
Mengenal Sat-81/Gultor Kopassus, Pasukan Khusus Bentukan Prabowo dan Luhut

Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus. (Dok. Puspen TNI AD)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tak banyak yang tahu bahwa di dalam institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdapat satuan anti teror tangguh. Satuan itu bernama Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.

Salah satu tokoh yang berperan dalam pembentukan satuan itu adalah Presiden Prabowo Subianto. Prabowo pernah memimpin satuan Anti-teror Komando Pasukan Khusus itu.

Dikutip dari buku Kopassus: Inside Indonesia’s Special Forces, cikal bakal pembentukan satuan ini bermula pada era 80-an Prabowo yang masih berpangkat Kapten Inf TNI ditugaskan bersama Mayor Inf TNI Luhut Binsar Panjaitan menempuh pendidikan anti-teror di Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9), satuan anti-teror milik Kepolisian Federal Jerman.

Setelah itu, Prabowo terpilih menjadi Wakil Komandan Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus, sementara Luhut yang kini Ketua Dewan Ekonomi Nasional ini berposisi sebagai Komandannya.

Baca juga:

TNI Kirim Pasukan Defile Unjuk Kekuatan Saat Peringatan India Republic Day

Dalam penugasan, Sat-81 bergerak dalam unit kecil yang disebut Seksi dengan berkekuatan hanya 10 orang atau Unit 4-5 orang. Untuk penyamaran, Sat-81 tidak mengenakan tanda kepangkatan di lapangan.

Diperkirakan Sat-81 saat ini berkekuatan 1000-an personel. Masa penugasan juga ketat.

Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus. (Dok. Puspen TNI AD)

Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit. Mereka juga dilatih bergerak dalam senyap dan pembebasan sandera dalam tempo cepat.

Dalam sejarahnya, pasukan elite penanggulangan teror Korps Baret Merah itu telah banyak menorehkan tinta emas, baik operasi militer maupun operasi kemanusiaan.

Mulai dari Operasi Woyla dan Operasi Mapenduma yang membebaskan sandera 9 peneliti asing yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz di Papua pada 1996.

Kemudian, operasi pembebasan KMV Sinar Kudus dari perompak di Somalia pada 2011, operasi pembebasan 347 sandera di Tembagapura, Papua pada 2017, dan operasi kemanusiaan lainnya. (Knu)

#TNI #Sat-81/Gultor Kopassus
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Insiden terkendala oleh kabel
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Indonesia
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
TNI AD mengirim 8.690 koli bantuan melalui Kapal ADRI XCII-BM untuk warga terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumut, dan Aceh.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Perintah Presiden, TNI AD Tambah Bantuan Logistik untuk Wilayah Terdampak Bencana
Indonesia
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Metode airdrop bantuan TNI menuai kritik. TNI tegaskan keselamatan dan ketepatan sasaran menjadi prioritas utama.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Metode Airdrop Bantuan di Sumatra Dikritik, TNI Pastikan Prosedur Keselamatan Diutamakan
Indonesia
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
Tidak hanya personel, TNI AU juga siap menyediakan pesawat angkut Hercules C-130 untuk dikirim ke Gaza, sesuai perintah panglima TNI.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
20 Ribu TNI Dikirim ke Gaza: Jatah Terbesar AD 60%, 3.650 Personel dari AU
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Indonesia
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan 20.000 personel TNI siap dikirim ke Gaza, Palestina. Baca juga:
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Tak Hanya 20 Ribu Prajurit, Pesawat dan KRI TNI Juga Ikut Misi Gaza
Indonesia
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Syarat utamanya adalah pengalaman operasi gabungan dan diplomasi militer
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Indonesia
Dukung Penugasan TNI - BAIS Amankan Kilang Pertamina, DPR: Harus Akuntabel dan Terukur
Anggota DPR RI mendukung penugasan TNI dan BAIS mengamankan kilang Pertamina untuk memperkuat keamanan aset vital negara dan menjaga stabilitas energi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Dukung Penugasan TNI - BAIS Amankan Kilang Pertamina, DPR: Harus Akuntabel dan Terukur
Indonesia
Dapat Restu dari PBB Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Tunggu Perintah Prabowo
TNI mendapat restu dari PBB untuk mengirim pasukan ke Gaza. TNI pun menunggu perintah dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Dapat Restu dari PBB Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Tunggu Perintah Prabowo
Indonesia
20 Ribu TNI Siap Berangkat ke Gaza, Lampu Hijau dari PBB Belum Turun
Pekan ini, Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang disponsori Amerika Serikat untuk membentuk International Security Force (ISF) di Jalur Gaza.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
20 Ribu TNI Siap Berangkat ke Gaza, Lampu Hijau dari PBB Belum Turun
Bagikan