Mengenal Prosesi Tumplak Punjen di Pernikahan Kaesang dan Erina
Tumplak punjen prosesi adat penuh filosofi dan harapan. (Foto: Instagram/@kaesangp)
SETELAH menyelesaikan akad nikah pada 10 Desember 2022 kemarin, keluarga Presiden Joko Widodo akan menyelenggarakan acara ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Solo pada 11 Desember 2022.
Ada tradisi tumplak punjen pada acara ngunduh mantu tersebut. Tradisi itu diadakan sebagai bentuk rasa syukur orang tua yang sudah usai tugas dalam menikahkan anaknya yang terakhir. Maka dari itu, dalam tradisi tumplak punjen, kedua mempelai dan orang tua akan menyebar udik-udik.
Udik-udik itu berisi uang logam dan beras kuning serta rempah-rempah dengan berbagai harapan itu disebarkan untuk masyarakat. Jurnal karya Rochmatini Yadiana dan Mutimmatul Faidah mengungkapkan bahwa tumplak punjen merupakan bagian dari prosesi panggih.
Baca juga:
Makanan Raja-raja Mataram Diusulkan Jadi Suguhan di Akad Nikah Kaesang dan Erina
Adapun tumplak berarti tumpah atau mengeluarkan semua isi yang ada di dalam wadah. Sementara, punjen artinya dipanggul. Tumplak punjen, memiliki arti telah dimantukan (tumplak) semua anak (punjen) dan ini mantu yang terakhir.
Biasanya, upacara tumplak punjen digelar setelah ijab kabul atau malam hari setelah selesainya resepsi. Upacara itu bermaksud untuk memberitahukan kepada sanak saudara bahwa kedua orang tua pengantin telah selesai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua.
Prosesi pertama yang dilakukan saat tumplak punjen pertama adalah pasrah tinampi. Prosesi itu mengisyaratkan di satu sisi sebagai mempelai laki-laki menyerahkan (pasrah) sedangkan di sisi lain sebagai mempelai perempuan menerima (tinampi).
Setelah itu, langsung dilanjutkan dengan acara utama, yakni sungkeman. Sungkeman dilakukan sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua karena telah membimbing mereka sampai ke jenjang pernikahan.
Baca juga:
Nonton Persis Bareng Erina Gudono, Kaesang: Ngecek Venue buat Prewedding
Kemudian, baru dilaksanakan tumplak punjen yang dilakukan secara simbolis dengan memberikan atau melemparkan uang sumbangan berupa koin recehan di nampan untuk kedua pengantin. Hal tersebut dilambangkan sebagai harapan agar perekonomian pengantin ke depan berjalan baik.
Sementara, ubarampe tumplak punjen atau bahan-bahan yang digunakan dalam upacara itu terdiri dari:
- Kantong kecil atau pundi sebagai simbol sandang pangan.
- Kacang-kacangan sebagai simbol kemakmuran atau keberhasilan.-
- Empon-empon atau bumbu dapur sebagai simbol kesehatan.
- Beras kuning sebagai simbol rezeki nan melimpah.
-Uang koin sebagai simbol rezeki dari Tuhan.
- Pecut sebagai makna untuk menghalau anak-anaknya yang tadinya malas, menjadi rajin bekerja dan beribadah setelah menikah
- Payung polos sebagai simbol dari bumi yang terus berputar seperti roda kehidupan. (waf)
Baca juga:
Kaesang Jengkel Penerbangannya ke Solo Dialihkan, Lion Air Minta Maaf
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Persis Solo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Kaesang Disebut Sangat Sibuk
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik
Inisial J Dilantik Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Jokowi Bilang Begini
Daftar Pengurus DPP PSI 2025-2030: Ketua Dewan Pembina Bapak 'J', 2 Politikus NasDem Jadi Petinggi
Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum
Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik