Mengenal Jose Leandro Andrade, Bek Andalan Uruguay Paling Susah Diterobos


Jose Leandro Andrade. (lacelesteblog.com)
BERBICARA kemenangan timnas Uruguay pada Piala Dunia 1930 tentu tak lepas dari peran bek andalan Los Charruas, Jose Leandro Andrade. Lelaki itu merupakan anak dari Ignacio Andrade yang lahir di Salto, pada 22 November 1901.
Bakat sepak bola Leandro didapat dari ayahnya yang gemar mengolah si kulit bundar. Ketika kecil, ia dibawa ke Brasil sebagai budak dari Afrika Barat, dan sering berlatih sepak bola bersama kawan sebayanya.
Setelah remaja, perekonomian keluarga Leandro semakin parah. Keluarga kecil itu tidak memiliki air, bahkan aliran listrik. Untuk tidur, Leandro bersama beberapa saudaranya tidur di lantai rumah yang dingin.

Meski demikian, keadaan itu tak membuat Leandro muda patah arang. Bahkan di sekolahnya, Leandro merupakan salah satu murid berprestasi. Selain pelajaran, dia dikenal sebagai pemuda yang lihai bermain sepak bola.
Tatkala jam istirahat sekolah, seperti dikutip dari sites.duke.edu, ia kerap mengisi waktu untuk bermain sepak bola bersama teman-temannya di halaman sekolah.
Dari situ pula, Leandro semakin menemukan gairah. Sepulang sekolah, ia kembangkan keterampilannya itu di lapangan tanah dekat rumahnya. Harapannya mulai tumbuh. Ia bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola kelas dunia.
Guna mewujudkan impiannya itu, Leandro yang tak banyak memiliki uang untuk masuk sekolah sepak bola junior akhirnya mencari penghasilan tambahan dari semir sepatu. Belum genap berusia 20 tahun, Leandro pun memulai kariernya bersama Misiones.

Menginjak usia ke-20, Leandro bergabung dengan tim lokal Bella Vista. Meski berposisi sebagai bek, tapi ia mampu mencetak 7 gol selama 71 tampil. Keahliannya itu tak ayal menjadi sorotan publik Uruguay. Ia pun menjadi bintang Uruguay di Olimpiade Paris dan Belanda. Tak hanya itu, Andre tampil sebagai pemimpin bagi timnas Uruguay.
Kariernya semakin bersinar. Namanya semakin terkenal. Pada 1924, Leandro bergabung bersama klub Nacional. Selama 105 merumput bersama Nacional, Leandro telah mencetak gol sebanyak 29. Ketika berusia 22 tahun, Leandro ditarik ke dalam timnas Uruguay.
Pada Piala Dunia 1930, Leandro bertekad membawa negaranya menjadi pelopor juara laga empat tahunan itu. Impian itu terwujud. Uruguay keluar sebagai pemenang setelah berhasil membungkam Argentina dalam babak final dengan skor 4-2. Ia juga mendapat penghargaan sebagai pemain belakang terbaik.

Sayangnya, ketika karier lelaki berjuluk The Black Marvel itu sedang naik, justru kemalangan menimpanya. Leandro bercerai dengan istrinya dan jatuh ke dalam lubang hitam. Leandro yang lihai di lapangan menjadi seorang pemabuk yang tak keruan.
Sejak saat itu, kondisi fisik Leandro mulai melemah. Fisik dan mental pun terganggu. Hingga pada akhirnya, pada Sabtu, 5 Oktober 1957, bek andalan Uruguay yang susah dilewatkan itu meninggal. Di usia yang ke-55 tahun, bintang lapangan itu mengembuskan napas terakhirnya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Menpora Dito Sambut Gagasan Mempertemukan Timnas Indonesia dengan Uruguay

Banding Ditolak, Darwin Nunez Dilarang Main 5 Pertandingan untuk Uruguay

Uruguay Tahan Imbang Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Luis Suarez Menangis saat Mendengar Pesan Menyentuh dari Lionel Messi

Laga Perpisahan Luis Suarez dengan Timnas Uruguay Berakhir Imbang

Luis Suarez Umumkan Pensiun dari Timnas Uruguay

Kalahkan Kanada, Uruguay Juara 3 Copa America 2024

Kericuhan Semifinal Copa America 2024, Pemain Uruguay Adu Jotos dengan Suporter Kolombia

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama ke Perempat Final, Amerika Serikat Terhenti

Copa America 2024: Libas Bolivia 5-0, Uruguay Pastikan Tempat di Perempat Final
