Mengenal Dokter Terawan, Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 23 Oktober 2019
Mengenal Dokter Terawan, Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju

Dr Terawan resmi jabat Menteri Kesehatan. (foto: Antara/Rossa Panggabean)

Ukuran:
14
Audio:

PRESIDEN Joko Widodo mengumumkan secara resmi nama para menteri yang duduk di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah nama baru masuk daftar pembantu Presiden untuk 5 tahun mendatang itu.

Salah satu yang menjadi sorotan ialah nama Mayjen TNI Dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K). Ia resmi menjabat Menteri Kesehatan RI menggantikan Nila F Moeloek.

BACA JUGA: Susunan Lengkap Kabinet Indonesia Maju

Meski nama baru di kabinet, Dr Terawan sudah tidak asing lagi di dunia medis Tanah Air. Dokter Terawan juga dikenal sebagai dokter yang mencetuskan metode cuci otak dalam menyembuhkan pasiennya.

Pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini memiliki istri bernama Ester Dahlia dan dikaruniai seorang anak bernama Abraham Apriliawan. Sosok penggemar makanan lontong balap dan tahu campur ini memang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter sejak kecil.

Setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), Terawan melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia berhasil memperoleh gelar sarjana pada 1990 ketika berusia 26 tahun.

Setelah lulus sebagai dokter, ia mengabdikan diri untuk bekerja di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Ia juga sempat bertugas di Bali, Lombok, dan Jakarta. Untuk memperdalam ilmu kedokterannya, Terawan kembali melanjutkan studinya dengan mengambil spesialis radiologi di Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya. Alasannya mengambil jurusan itu ialah karena radiologi di Indonesia pada saat itu belum berkembang. Terawan lulus dengan gelar S-2 pada usia 40 tahun.

Tak berhenti di UNAIR, Terawan kembali melanjutkan pendidikannya dengan menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Ia lulus pada 2013 silam.
Terawan terbilang cerdas dalam pergumulannya di dunia media. Hal itu bisa dilihat ketika ia menemukan metode baru untuk penderita stroke yang dituang dalam disertasinya yang berjudul Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis.

Dokter Terawan menteri kesehatan
Dokter Terawan melambaikan tangan kepada awak media sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara (Foto: antaranews)

Namun, terobosan medis yang dibuat pria 55 tahun ini sempat menimbulkan kontroversi dalam dunia media Indonesia. Terapi cuci otak atau brain washing yang ia terapkan mampu menyembuhkan pasien yang terkena stroke dalam waktu 4 sampai 5 jam pascaoperasi. Metode pengobatannya itu bahkan sudah diterapkan di Jerman dengan nama ‘Terawan Theory’.

Cuci otak dilakukan memasukkan kateter ke pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke. Hal itu dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh di otak. Ia juga memasukkan cairan heparin yang memberikan efek antipembekuan darah di pembuluh darah.

Tindakan itu menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA) dan bisa diterapkan untuk terapi di beberapa kondisi. Dengan cara itu, Terawan terbukti meyembuhkan para pasiennya. Beberapa nama tenar yang ia sembuhkan ialah Dahlan Iskan, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto.

dr terawan metode cuci otak
Dr Terawan kenalkan metode cuci otak. (foto: wisemedic)

Meski Dr Terawan dan teknik pengobatannya telah menyembuhkan banyak pasien, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam keras metode cuci otak tersebut. IDI memberikan sanksi pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan pada 26 Februari 2018 hingga 15 Februari 2019. IDI menilai Terawan telah melanggar etika kedokteran.

Dr Terawan menjadi orang ke-34 yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Selasa (22/10). Kini, Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang menjabat sejak 2015 ini telah resmi ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan RI. Selamat bertugas, Pak.(And)

BACA JUGA: Sayangi Ginjal, Waspadai Asupan Makanan Berikut

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan