Mengenal DEBM, Pola Diet yang Bikin Tetap Kenyang

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 30 Agustus 2018
Mengenal DEBM, Pola Diet yang Bikin Tetap Kenyang

DEBM mendasarkan pola makan rendah karbohidrat. (foto: pixabay/stevepb)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BEBERAPA waktu belakangan viral beredar di media sosial foto atlet Tiongkok yang menggenggam santan kemasan 1 liter. Banyak yang meledek atlet tersebut salah beli minuman. Warganet bahkan mencandai pilihan minuman si atlet.

Namun, belakangan diketahui bahwa santan kemasan yang dibawa sang atlet bukan buat diminum begitu saja seperti air lo. Ternyata, santan itu digunakan sebagai campuran minum kopi. Hal itu sesuai dengan anjuran pola DEBM. Apa itu DEBM?

Atlet Tiongkok viral membawa santan instan. (foto: twitter @rasjawa)

DEBM adalah kepanjangan dari diet enak bahagia mengenyangkan. Pola diet ini makin populer setelah ada klaim adanya penurunan berat badan meskipun makan hidangan yang enak dan mengenyangkan. Pola dasar diet ini ialah menganggap bahwa asupan karbohidrat merupakan penyebab utama terjadinya kenaikan berat badan, Di sisi lain, hanya mengonsumsi buah dan sayur berpotensi mengganggu berbagai hormon dalam. Untuk itu, konsumsi makanan tinggi lemak dan protein justru dianjurkan.

Klaimnya, dengan menjalankan pola DEBM, kamu bisa menurunkan 2 kg berat badan dalam seminggu. Tertarik? Berikut prinsip pola DEBM, seperti dilansir akun Facebook DEBM.

1. Melakukan pola makan yang tanpa asupan karbohidrat sama sekali

2. Selalu mengasup sarapan tanpa karbohidrat, contoh idealnya adalah telur, ikan, keju, ayam, dan avokad.

3. Menyertakan protein hewani dalam setiap kali makan dan camilan. Camilan yang dianjurkan yang mengandung protein tinggi, misalnya telur dan keju.

4. Sayur yang dianjurkan dalam diet ini ialah wortel, buncis, brokoli, dan sayuran berdaun.

5. Buah yang dilarang karena tinggi karbohidrat, yakni pisang, pepaya, melon, dan semangka.

6. Penggunaan bumbu pengawet buatan, vetsin, garam, hingga kopi tidak dibatasi sama sekali

7. Beberapa pola makan diatur dengan pembatasan diet berdasarkan jam makan malam

Banyak yang mengaku sukses menurunkan berat badan dengan pola ini. Namun, umumnya dalam setiap diet, pasti ada efek bagi kesehatan tubuh. Jika dilihat dari prinsip DEBM, diet ini termasuk yang sangat rendah karbohidrat. Umumnya penerapan diet rendah karbohidrat memang efektif dalam menurunkan berat badan, terutama pada orang dengan kondisi obesitas.

Namun, asupan karbohidrat yang dibatasi ketat akan memengaruhi metabolisme zat gizi sehingga jadi tidak seimbang, tubuh tentu akan merasa lemas, pusing hingga pingsan. Dalam jangka panjang, berbagai organ tubuh hingga pembentukan tulang bisa terganggu. Selain itu, diet yang rendah karbohidrat cenderung akan menyebabkan berat badan justru berfluktuasi atau naik turun.

Selain itu, pemilihan bahan makanan yang tinggi lemak dan protein di setiap kali makan mau tidak mau akan memengaruhi kondisi kadar darah tubuh.

Berbagai pedoman kesehatan dan penelitian telah membuktikan bahwa asupan makanan protein hewani dan penggunaan minyak yang lebih dari 5 porsi dalam sehari akan meningkatkan kadar LDL dalam darah karena kandungan lemak jenuh yang tinggi. Di samping itu, konsumsi makanan protein tinggi yang berlebihan dalam jangka panjang dapat memengaruhi fungsi ginjal.

Boleh-boleh saja sih kamu mencoba DEBM, tapi selalu cermati berbagai jenis diet yang baru kamu ketahui agar manfaatnya bisa maksimal, baik untuk berat badan dan kesehatan kamu ya.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan