Mengagumi Kawah Ijen, Mutiara di Timur Jawa


Kawah Ijen (Instagram/cozmeeder)
BAGI yang sedang atau akan mengunjungi Banyuwangi, Jawa Timur, amat sangat disayangkan kalau tak datang ke Kawah Ijen. Apalagi destinasi wisata populer ini kembali dibuka setelah sebelumnya terdapat bahaya gas beracun.
Kawah Ijen meyimpan keunikan dan keindahan yang luar biasa. Kawah ini merupakan danau berwarna hijau kebiru-biruan dengan asap belerang sebagai penghiasnya.
Karena terletak di atas gunung dengan ketinggian 2.443 mdpl, udara di Kawah Ijen sangat dingin, bahkan bisa mencapai 2 derajat celsius.
Anda bisa melihat berbagai tanaman dataran tinggi seperti Bunga Edelweis dan Cemara Gunung. Belum lagi pesona keindahan alam yang bisa dinikmati pada siang hari. Bagi para pendaki gunung tentu hal tersebut sangat dinanti-nanti.

Di Kawah Ijen, Anda juga dapat melihat gunung lain yang ada di kawasan Pegunungan Ijen seperti Gunung Merapi, Gunung Rante, Gunung Raung, Gunung Suket dan lainnya.
Satu hal yang menjadi ciri khas Kawah Ijen adalah fenomena blue fire atau api biru yang bisa dinikmati pada dini hari hingga menjelang matahari terbit.
Fenomena ini hanya hanya terjadi di dua tempat, yaitu di Islandia dan Ijen. Sehingga tak mengherankan kalau banyak turis lokal atau mancanegara yang segaja datang untuk melihat blue fire.
Kawah Ijen sendiri masuk dalam kawasan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso. Setiap tahunnya jumlah pengunjung Kawah Ijen terus meningkat.
Namun, meski punya keindahan yang luar biasa Kawah Ijen juga menyeramkan. Karena kawah ini memiliki asam yang paling besar di dunia dengan tingkat keasamannya mendekati nol. Hal itu membuat Kawah Ijen mampu melarutkan tubuh manusia dengan cepat.
Nah, bagi yang ingin datang ke Kawah Ijen ada beberapa alternatif yakni sewa trooper, sewa angkot, ojek motor atau sewa motor. Semua pilihan tergantung Anda dan tentunya bisa disesuaikan dengan isi kantong. (*)