Mendongeng Berbeda dengan Membacakan Buku

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 13 Desember 2018
Mendongeng Berbeda dengan Membacakan Buku

Dengan membacakan cerita anak-anak akan gemar membaca. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENERJEMAH buku Read Aloud, Rossie Setiawan mengatakan bahwa mendongeng dan membacakan buku pada anak-anak jauh berbeda. "Mendongeng biasanya tidak menggunakan buku, tetapi membaca nyaring itu memakai buku," kata Rossie seperti yang dilansir oleh Antara.

Ada nilai positif yang didapatkan ketika membacakan cerita pada anak. Rossie mengungkapkan bahwa anak mendapatkan dua pengetahuan ketika orangtua membacakan cerita padanya, berupa huruf dan bunyi.


1. Anak-anak dipupuk gemar membaca kelak bila sudah besar

membaca buku
Kelak jika sudah besar anak-anak akan otomatis memjadi gemar membaca buku. (Foto: Pexels/Pixabay)


Bercerita pada anak merupakan cara mengembangkan kemampuan otaknya yang sedang berkembang, yakni lewat rangsangan berupa kata-kata. Ternyata membacakan cerita pada anak-anak dapat membangun ketertarikan anak pada buku. Anak dan orangtua bisa bersenang-senang dengan buku yang kemudian akan menimbulkan gemar membaca setelah memahami banyak kosa kata.

Pada mendongeng juga memberikan kesan yang positif. Sebaiknya orangtua menyampaikan cerita secara ekspresif. Mainkan intonasi agar cerita tidak membosankan, bila perlu gunakan beberapa suara yang berbeda untuk setiap karakter.

"Disarankan gunakan tanda baca yang ada. Jadi anak tahu bagaimana intonasi bertanya ketika ada tanda tanya, harus berhenti sejenak ketika ada tanda koma dan harus berhenti saat bertemu tanda titik. Ini adalah salah satu cara mengajari anak cara membaca," tutur dia.


2. Membangun hubungan yang mendalam antara anak dan orangtua

membaca buku
Anak-anak akan lebih merasa dekat dengan orangtuanya. (Foto: Pexels/Rene Asmussen)


Manfaat lain yang tak kalah berharga adalah mempererat hubungan dengan anak. Mendengar suara orangtua, melihat ekspresi anak ketika terpesona dengan cerita, kontak fisik selama proses bercerita adalah proses memperkuat ikatan antara orangtua dan anak.

Membacakan cerita secara nyaring untuk anak bisa dilakukan kapan pun, yang pasti seluruh fokus harus dicurahkan untuk kegiatan tersebut. Ini dapat menciptakan waktu berkualitas bersama anak. Waktunya tidak perlu lama dalam bercerita, selama orangtua bisa berkomitmen menjadikan hal itu sebagai rutinitas. Orangtua yang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di luar rumah juga bisa mempraktikannya.


3. Mulailah melakukannya sejak bayi masuk dalam masa trimester

membaca buku
Bila sudah dibasakan membacakan buku pada janin dapat membantu pertumbuhan si bayi lebih baik. (Foto: Pexels/mentatdgt)


Tak perlu menunggu anak-anak menjadi besar dan mengerti. "Mulailah dari 0 bulan, bahkan sejak trimester terakhir kehamilan di mana organ pendengaran janin sudah terbentuk sempurna," kata Rossie Setiawan.

Pada trimester akhir kehamilan, janin sudah bisa mendengarkan suara ibu. Pada saat ini, ibu sudah mulai bisa membiasakan diri membaca buku cerita secara nyaring pada janin.

4. Beda usia berarti berbeda buku yang disampaikan pada anak

membacakan buku
Kebutuhan buku pada anak-anak bergantung usianya. (Foto: Pexels/Victoria Borodinova)


Menurut Rossie kebutuhan buku yang tepat untuk anak sesuai dengan usia masing-masing.

Pada tahap pertama usia 0-3 tahun, anak-anak berada pada tahap pramembaca. Buku yang tepat untuk anak usia ini adalah buku yang didominasi gambar.. Mereka seolah-olah sedang membaca, tapi yang "dibaca" sebetulnya gambar-gambar.

Ketika berusia 3-6 tahun, kenalkan dengan buku gambar sederhana. Gambar masih mendominasi buku. Tapi dihiasi dengan sedikit kata-kata, biasanya satu kalimat. Pada tahap ini, anak baru mulai membaca. Carilah buku dengan gambar yang mudah dipahami meski anak belum bisa mengerti apa kata-kata yang tertera.

Pada anak usia 6-9 tahun yang sudah belajar membaca, berikan buku berisi kalimat-kalimat yang lebih panjang. (*)

#Baca Buku
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Kemdikbudristek Kampanyekan Mudik Asyik Sambil Baca Buku
Lebih dari 15.000 buku akan disalurkan kepada para pemudik di lima lokasi selama kegiatan Mudik Asyik Baca Buku berlangsung.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 04 April 2024
Kemdikbudristek Kampanyekan Mudik Asyik Sambil Baca Buku
Bagikan