Memahami Persaingan di Industri Kopi dalam KPPU Talks

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 30 Agustus 2019
Memahami Persaingan di Industri Kopi dalam KPPU Talks

KPPU Talks bahas persaingan di industri kopi (Foto: Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KPPU Talks bertajuk SIAP BERSAING! merupakan acara talkshow untuk mengajak para stakeholder agar siap bersaing menghadapi persaingan di era global. Acara ini dihelat di FX Sudirman, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Ada tiga topik utama yang diangkat dalam diskusi publik ini. Di antaranya kepatuhan terhadap hukum persaingan usaha, anak muda bicara kopi, persaingan brand lokal dan internasional, dan industri aplikasi (apps) dalam kancah lokal dan global.

Baca juga:

Intip Keistimewaan Kopi Termahal Dunia

Anggota Komisi KPPU Kodrat Wibowo, Chandra Setiawan, dan Harry Agustanto jadi pembicara pada kesempatan tersebut. Diskusi publik ini juga dihadiri oleh beberapa pelaku usaha sebagai panelis pada tiga sesi diskusi.

Sama seperti industri lainnya. Persaingan terjadi di industri kopi. Yang sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. Kopi juga menjadi kebanggaan Indonesia karena akhir-akhir ini menjadi salah satu primadona di pasar domestik dan internasional.

Persaingan juga terjadi di industri kopi (Foto: Pexels/Negative Space)

Dalam kesempatan itu. Pangesti Bernardus, Head of Corporate Communication PT Kapal Api Global, mengatakan inisiatif perusahaan untuk bekerjasama dengan petani yang dijalin melalui berbagai cara.

Baca juga:

Inilah Waktu Terbaik Mengonsumsi Kopi yang Telah Disangrai

"Untuk kopi jenis robusta, selain pengguna-pengguna besar yang multinasional, Kapal Api merupakan pengguna besar di pasar domestik," kata Pangesti. Selain itu, menurut dia, harga kopi robusta di Indonesia sekarang ini lebih baik dibandingkan harga kopi robusta di dunia.

Mencari konsumen kopi yang sesuai juga menjadi hal penting (Foto: Pexels/Kaboompics.com)

Sementara untuk kopi jenis Arabika kata Pangetsi, mereka banyak membantu petani dalam hal proses post harvest. "Misalnya dengan melakukan pendampingan dalam proses penjemuran, roasting, dan proses-proses lainnya. Sehingga kopi arabika yang diperoleh memiliki kualitas tinggi," tambahnya.

Mencari konsumen kopi yang sesuai juga menjadi hal penting. Dengan begitu petani bisa mendapatkan manfaat yang terbaik. Berbagai inisiatif juga telah dilakukan sebagai wujud dari spirit untuk bersaing secara sehat. Contohnya melalui dua program pemberdayaan ekonomi.

"Kami juga memiliki progam untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kopi, termasuk kepada pelajar SMA dan SMK melalui inisiatif Jagad Kopi, yang minggu lalu berlangsung di Surabaya dan Blora," tukasnya. (ikh)

Baca juga:

Ternyata Air Juga Mempengaruhi Rasa Kopi

Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan