MCU Agaknya harus Memperbaiki Multiverse, Banyak Kelemahan


Trik MCU memasukan Infinity Stones dan Thanos ke dalam dunia MCU bisa menjadi solusi memperbaiki masalah yang timbul akibat cerita multiverse. (IMDB)
BUKAN rahasia lagi bila Marvel Cinematic Universe (MCU) membuat multiverse pada dunia sinematiknya. Sayangnya banyak masalah muncul yang perlu diperbaiki pada fase 5 yang merupakan bagian dari Multiverse Saga.
Tak ada ada keraguan arah Marvel Studios akan membawa jalan cerita dari franchise-nya setelah Infinity Saga selesai.
Baca Juga:

MCU membutuhkan waktu untuk memasukan Infinity Stones dan Thanos ke dalam dunia MCU. Latar cerita multiverse fase 4 hadir dengan rangkaian malapetaka yang terus berkembang. Timbul pertanyaan karena mereka melampaui aturan multiverse. Yang sayangnya Marvel tidak bisa membuang waktu untuk menceritakan semuanya. Cerita dari fase 5 sudah dipersiapkan untuk dua film besarnya yaitu Avengers: The Kang Dynasty dan Avengers: Secret Wars.
Alhasil banyak kesimpulan yang belum tentu benar kemudian bermunculan karena latar cerita Multiverse Saga yang terlalu luas.
Salah satu daya tarik besar dari multiverse di cerita MCU adalah kemampuan untuk mengunjungi alam semesta lain. Ini membuat satu film ke film yang hadir dengan berbagai persamaan dapat dibuat dengan mudahnya. Marvel Studios sejauh ini belum memberikan cukup waktu bagi proyeknya untuk menjelajahi multiverse-nya sendiri.
Laman Screenrant menuliskan dengan minimnya kisah berbagai alam semesta yang mereka buat itu, tidak memberi penonton kesempatan untuk terhubung dengan karakternya. Marvel sepertinya kesulitan membuat orang peduli dengan cerita multiverse.
Kemudian multiverse membuat kematian pada MCU menjadi kurang berdampak. Bisa dikatakan sebenarnya ini bukan masalah unik untuk MCU. Ini lebih pada kekurangan yang hadir karena konsep multiverse. Begitu realitas alternatif diperkenalkan, taruhannya adalah cerita kematian karakter di MCU menjadi berkurang.
Penonton sudah melihat Thanos kembali (walaupun melalui perjalanan waktu) di Avengers: Endgame setelah dia mati pada film sebelumnya. Hal itu menambah teori bahwa siapapun yang telah meninggal di MCU dapat dan akan kembali dengan cara tertentu. Misalnya, ada teori bahwa Iron Man akan kembali melalui cerita multiverse di fase sekarang ini.
Baca Lagi:

Multiverse membuat cerita kematian karakter di MCU sulit untuk memiliki rasa ‘kematian’. Ketika berbagai proyek menggunakan banyak versi dari karakter yang sama, membunuh siapapun menjadi kurang berdampak karena varian baru dapat muncul tanpa masalah nyata bagi Marvel.
Ini membuat kesimpulan siapapun yang mati misalnya pada Guardians of the Galaxy Vol. 3 atau kematian MCU kejutan lainnya di fase 5 jadi dapat dibatalkan. Sayangnya, tidak ada cara yang baik untuk memperbaiki masalah ini selain tetap kukuh pada konsepnya. Multiverse tidak akan menggunakan cara murah seperti menghidupkan kembali Iron Man Robert Downey Jr.
Ada masalah yang baru muncul adalah varian karakter Kang yang merupakan penjahat utama waralaba. Penonton telah melihat He Who Remains di film Loki dan Kang the Conqueror di Ant-Man and The Wasp: Quantumania. Sementara pada fase 5 juga memperkenalkan Council of Kangs dan beberapa varian karakter penting lainnya.
Sangat menyenangkan melihat Jonathan Majors memberikan beberapa pertunjukan berbeda dalam peran yang sama. Namun orang berpendapat bahwa sebaiknya Marvel hanya satu karakter Kang yang benar-benar jahat. Varian karakter Kang masih memiliki peran penting yang dapat dimainkan di Multiverse Saga. Hanya saja Marvel perlu mulai menetapkan yang akan menjadi pengganti Thanos.
Dari pendapat itu agaknya tak pernah menggetarkan Avengers melawan pejahat-penjahat entah dari alam semesta yang sama atau alam semesta tetangga. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada Kang saat ini. Karena MCU telah mematikan dua versi utama yang telah ditampilkan. Marvel tidak hanya perlu mematahkan tren membunuh varian Kang, tetapi hal itu dapat membantu menentukan Kang mana yang akan penonton dan Avengers lihat lebih banyak di masa depan. (ahs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Film 'Si Paling Aktor': Ketika Figuran Mendapatkan Sorotan Utama

Baby Yoda Kembali, 'Star Wars: The Mandalorian & Grogu' Tayang 22 Mei 2026

Jejak Masa Lalu dan Teror Fotografi dalam Film Horor 'Shutter', Dibintangi Vino G. Bastian dan Anya Geraldine

Film 'Keadilan (The Verdict)' Tayang di Bioskop 20 November 2025, Simak Sinopsis hingga Fakta Menarik di Balik Produksinya

'Demon Slayer: The Movie - Infinity Castle' Kembali Pimpin Chart Box Office AS, Jadi Film Anime Terlaris Sepanjang Masa

Suzzanna Universe Berlanjut, 'Santet Dosa di Atas Dosa' Segera Meneror Bioskop

Tom Holland Alami Gegar Otak Ringan, Syuting 'Spider-Man: Brand New Day' Dihentikan Sementara

Skenario Ditulis Edwin dan Eka Kurniawan, Bagaimana Sinopsis Film Horor Fantasi 'Monster Pabrik Rambut’?

Ketika Ibu Hadir Kembali Lewat Teknologi AI, Film 'Mothernet (Esok Tanpa Ibu)' Siap Tayang di Bioskop 22 September 2025

Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’
