Masjid Istiqlal Siap Menyambut Kunjungan Paus Fransiskus
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus. ANTARA/Anadolu/tm/am.
MerahPutih.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar ikut mengomentari kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September 2024.
Nasaruddin Umar menilai kunjungan Paus Fransiskus memiliki makna yang mendalam dan penting bagi Indonesia. Terlebih kepala negara Vatikan ini akan menyempatkan diri untuk bertemu dengan pemimpin lintas agama di Masjid Istiqlal.
"Ini menjadi luar biasa karena Paus adalah orang nomor satu di Katolik dan juga kepala negara. Kunjungan ini adalah kehormatan besar bagi Indonesia dan Masjid Istiqlal akan kedatangan tamu yang istimewa," kata Nasaruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/8).
Secara khusus, ia menyatakan bahwa Masjid Istiqlal telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk menyambut Paus Fransiskus. Saat ini, masjid terbesar di Indonesia ini sudah memiliki standar penerimaan tamu penting, karena hampir seluruh kepala negara yang berkunjung ke Indonesia menyempatkan diri untuk berkunjung.
Baca juga:
Imam Besar Nasaruddin Memaknai Kunjungan Paus Fransiskus ke Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal
Di sisi lain, Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Anthonius Gregorius Angelo Lalu, memaparkan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi juga simbol dari hubungan emosional antara Paus dengan umat Katolik di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
"Di Roma, Paus itu dipanggil 'Papa,' sehingga bagi umat Katolik, Paus dianggap sebagai seorang bapak. Ketika dia datang berkunjung, itu seperti seorang bapak yang ingin menemui putra-putrinya," sebutnya.
Tema kunjungan, yaitu iman, persaudaraan, dan belas kasih, mencerminkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan Paus Fransiskus dalam pertemuannya dengan umat Katolik dan masyarakat Indonesia secara umum.
Ketiga nilai ini sangat relevan dalam konteks Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk, namun mampu hidup berdampingan dalam
harmoni. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kiai Istiqlal Nasihati Umat: Stop Fanatisme Salah Tempat, Agama Jadi Enak Jika Tidak Kelebihan Garam
Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Presiden Abbas: Beliau Akui Palestina tanpa Harus Diminta
Menag Nasaruddin Umar Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan dengan Paus Leo XIV di Roma
Menteri Agama Berharap Tiap Untaian Doa Umat Katolik di Bulan Rosario Jadi Berkah untuk Indonesia
Paus Leo XIV Tahbiskan Carlo Acutis sebagai Santo, ‘Influencer Tuhan’ Panutan Anak Muda Zaman Ini
Soal Pengangguhan Penahanan 7 Tersangka Persekusi Cidahu, Marinus Gea Sebut Kementerian HAM Kirim Sinyal Negara Lindungi Pelaku
Prabowo Bagi-Bagi Amplop THR Idul Adha ke Pedagang Istiqlal, Isinya Lembaran Rp 100 Ribu
Istiqlal Bilang Sapi Kurban dari Prabowo 1,3 Ton, Jubir Presiden Sebut 1,25 Ton
Singgung Banyaknya Kemiskinan hingga Kebencian, Paus Leo XIV Minta Gereja jadi ‘Ragi’ Bagi Dunia
Paus Leo XIV Dilantik Hari ini di Basilika Santo Petrus, 250 Ribu Orang hingga Sejumlah Pemimpin Dunia Hadir