Relasi

Mark Ronson Mengaku Sebagai Sapioseksual, Apa Itu?

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 09 Desember 2019
Mark Ronson Mengaku Sebagai Sapioseksual, Apa Itu?

Mark Ronson mengakui diri sebagai seorang sapioseksual. (foto: Instagram @iammarkronson)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DALAM sebuah wawancara dengan Good Morning Britain, produser dan penyanyi Mark Ronson mengungkapkan dirinya sebagai seorang sapioseksual. "Aku merasa diriku ini ialah seorang sapioseksual," ujarnya.

Meskipun mengaku seorang sapioseksual dalam acara tersebut, Ronson mengaku sebenarnya ia belum pernah tahu ada istilah sapioseksual sampai hal itu diungkap penulis dan jurnalis Nicki Hodgson di acara tersebut.

BACA JUGA: HAM Idola Korea yang Dirampas oleh Agensi

Hodgson sebelumnya mengidentifikasi dirinya sebagai seorang sapioseksual. "Aku pernah berkencan dengan pria, perempuan, trangender, dan mereka yang disebut biseksual. Namun, satu-satunya hal yang menghubungkan orang-orang yang aku kencani ialah isi otak mereka," jelas Hodgson.

Jadi, apa sih artinya menjadi sapioseksual?

couple
Kecerdasan seseorang menarik buat si sapioseksual. (foto: pixabay/snapwiresnap)

Kata 'sapioseksual' berasal dari istilah 'sapiens' yang berarti bijaksana. Jika dikaitkan dengan pengalaman Hodgson dan Ronson, bisa dikatakan bahwa sapioseksual adalah seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap orang lain berdasarkan tingkat kecerdasan dan isi pikirannya.

NPR.org melansir popularitas istilah tersebut mulai meningkat saat sebuah aplikasi kencan daring, OkCupid, memperkenalkan berbagai macam pilihan orientasi seksual untuk penggunanya. Salah satunya ialah sapioseksual.

Kini istilah sapioseksual jadi salah satu jenis preferensi tersendiri dalam memilih pasangan. Setiap orang memang punya preferensi dalam memilih pasangan, mulai dari penampilan fisik, selera musik, hingga kesamaan hobi. Beberapa di antaranya memiliki ketertarikan emosional, bahkan seksual, pada orang dengan tingkat kepandaian tertentu.

Dalam artikelnya di Psychology Today, Diana Raab, PhD menyebut mereka yang mengaku sebagai sapioseksual percaya bahwa otak manusia merupakan organ seks terbesar. Mereka lebih bergairah dan antusias pada lawan bicara yang punya rasa ingin tahu, berpikir tajam, serta terbuka akan hal-hal baru.

mark Ronson
Orang sapioseksual seperti Mark Ronson menyukai percakapan berbau filsafat, politik, atau psikologi. (foto: Instagram @iammarkronson)

Orang sapioseksual tertarik pada percakapan berbau filsafat, politik, atau psikologi. Namun, tidak selamanya ketertarikan ini menjurus pada seksualitas. Terkadang, sapioseksualitas juga dapat terjadi pada hubungan pertemanan biasa. Contohnya, kamu lebih suka berteman dengan orang-orang pintar karena kamu bisa mendiskusikan isu-isu seputar politik atau ekonomi. Bisa dikatakan hal tersebut juga bagian dari sapioseksualitas.

Fenomena itu juga didukung oleh sebuah jurnal penelitian yang terbit di Intelligence. Penelitian yang dilakukan kepada 383 orang dewasa tersebut mencari tahu kualitas apa yang dicari dalam pasangan, serta ketertarikan mereka pada tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.Hasilnya menunjukkan bahwa 'kecerdasan' menempati posisi kedua pada kualitas yang paling disukai dalam pasangan, setelah 'baik dan pengertian'.

Raab menjelaskan bahwa preferensi sapioseksual ini mungkin saja terbentuk dari apa yang terjadi selama masa kecil seseorang, termasuk bagaimana dia memandang hubungan asmara. Faktor-faktor yang mendasari hal tersebut meliputi hubungan dengan orangtua, pengalaman cinta pertama, serta pengalaman intim pertama dengan pasangan.

Ada kemungkinan seseorang mencari pasangan dengan sifat atau kualitas diri yang tidak pernah dimiliki. Fenomena itu ternyata dapat membantu seseorang mengenal diri sendiri lebih dalam.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan seorang sapioseksual juga mempertimbangkan kualitas lain di samping kecerdasan pasangannya, seperti halnya penampilan fisik, kebaikan hatinya, atau selera humor.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan