Malas Olahraga Sebabkan Depresi


Rutin berolahraga mengurangi gejala depresi (Foto: pixabay)
PASTINYA berolahraga akan selalu memberikan manfaat bagi tubuh. Secara fisik tubuh akan terasa bugar, dan tentunya akan baik bagi kesehatan mental. Ibaratnya olahraga bisa menjadi alternatif refreshing setelah penat menjalani aktivitas sehari-hari.
Untuk itu penting sekali agar setiap orang berolahraga. Sebab yang paling parah jika Anda malas berolahra bisa meningkatkan risiko terkena depresi, demikian mengutip laman Independent.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Adelaide menemukan bahwa jarang berolahraga akan menyebabkan seseorang mengalami gejala depresi. Julie Morgan, seorang mahasiswa PhD dari Disiplin Psikiatri di University of Adelaide di Australia Selatan, memimpin penelitian itu dengan sampel 152 orang dewasa, dan 50 di antaranya ialah wanita.
Setiap peserta sampel melakukan aktivitas olahraga tiga kali dalam seminggu. Setiap sesi mereka berolahraga selama 30 menit. Proses tersebut dilakukan selama tiga bulan. Hasilnya mereka tidak memiliki gejala depresi setelah rutin berolahraga.
Profesor Bernhard Baune, kepala psikiatri di University of Adelaide, berhenti melakukan rutinatas olahraga akan langsung menimbulkan kemungkinkan gejala depresi pada indvidu.
"Dalam beberapa kasus, menghentikan latihan ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam gejala depresi setelah hanya tiga hari," paparnya.

Namun tidak selamanya peningkatan gejala depresi akan berdampak langsung saat tidak rutin berolahraga. Di lain kasus, mereka yang mulai malas berolahraga akan memiliki gejala depresi yang meningkat dalam beberapa minggu, tidak secara langsung.
"Studi lain menunjukkan bahwa gejala depresi orang meningkat setelah satu atau dua minggu pertama, yang masih cukup lama setelah berhenti berolahraga," tambah Bernhard.
Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan. Pasalnya sampel peserta masih dalam jumlah kecil. Perlu diadakan penelitian kembali dengan jumlah peserta yang mungkin saja harus lebih dari 200 orang untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Terlepas dari hal itu, menurut Julie Morgan, kaitan olagraga dengan mengurangi gejala depresi tetap bisa dibuktikan. Secara medis banyak pakar kesehatan yang menyebut berolahraga memang bisa memperbaiki kesehatan mental.
"Banyak bukti klinis menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat mengurangi dan mengobati depresi," tutur Julie.
Selain itu, dapat dipastikan melalu studi ini bahwa perempuan lebih cenderung mengalami gejala depresi, terlebih yang jarang berolahraga. Sahabat Merah Putih bagaimanapun juga berolahraga merupakan hal baik. Tetap rajin berolahraga ya agar tubuh dan mental menjadi sehat. (Ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa

Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025

Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia

Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
