Makna di Balik Tradisi Basuh Lantai Masyarakat Kepri
Ilustrasi - Masyarakat Kepri menggelar tradisi Basuh Lantai setelah bayi berusia lebih dari 44 hari. (Foto: Unsplash/Jill Sauve)
MerahPutih.com - Kepulauan Riau (Kepri) memiliki sebuah tradisi unik yang dikenal dengan nama Basuh Lantai. Tradisi ini bermula di Kabupaten Lingga, yang pernah menjadi pusat Kerajaan Melayu selama sekitar 113 tahun.
Selama periode tersebut, berbagai budaya berkembang, termasuk adat-istiadat yang berkaitan dengan pernikahan dan kelahiran. Tradisi Basuh Lantai sendiri memiliki kaitan erat dengan proses kelahiran.
Dikutip dari berbagai sumber, masyarakat Lingga meyakini bahwa ada makhluk halus yang tinggal di bawah lantai rumah, dan lantai harus dibersihkan apabila terkena darah, terutama darah yang berasal dari perempuan yang sedang melahirkan.
Lantai yang dibersihkan dalam tradisi ini tidak hanya disirami air, tetapi juga harus diminyaki, dibedaki, dan disisir. Ritual ini diyakini untuk menghindari gangguan dari makhluk halus yang tinggal di bawah lantai, serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kelancaran proses kelahiran.
Baca juga:
Upacara ini dilakukan setelah bayi yang baru lahir mencapai usia 44 hari. Pada periode 44 hari tersebut, ibu dan bayi tidak diperkenankan keluar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak.
Jika ibu terpaksa keluar, dia harus membawa kacip (alat untuk membelah sirih-pinang), pisau, atau paku yang ujungnya ditempeli bawang. Untuk bayi yang ditinggal ibunya, peralatan seperti pisau, paku, atau sepotong besi harus diletakkan di dekatnya. Tujuannya adalah untuk menghindari gangguan dari makhluk halus.
Tradisi *Basuh Lantai* ini dilaksanakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Melalui tradisi ini, keluarga yang baru saja dikaruniai bayi diharapkan dapat menjadi bersih secara fisik, mental, dan lingkungan, serta terlindungi dari segala malapetaka atau gangguan gaib. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
14 Truk Bantuan Indonesia untuk Warga Palestina Berhasil Masuk Gaza
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf
Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini