Mak Kwan Im, Ibunda Masyarakat Tionghoa di Banten

Deskripsi : Masyarakat Tionghoa sedang "mengadu" pada Dewi Kwan Im yang mereka panggil dengan sebutan Mak Kwan Im (Foto: Sucitra)
MerahPutih Budaya - Vihara Avalokitesvara, adalah tempat peribadatan umat Budha yang dibangun pada tahun 1774 dengan latar belakang sejarah yang dipengaruhi hubungan salah satu putri kaisar China Ong Tien dan Sunan Gunung Jati.
Ternyata, tempat tersebut memiliki fungsi sosial yang cukup tinggi di hati masyarakat keturunan Tionghoa. Iwan Subakti, salah satu keturunan masyarakat Tionghoa yang saat ini memeluk agama Islam mengatakan, ketika orang Tionghoa sedang bersedih karena persoalan-persoalan yang melanda, mereka akan pergi ke Vihara tersebut.
Disana mereka akan mengadukan segala persoalan yang dihadapi kepada dewi Kwan Im, dari soal usaha yang selalu bangkrut, soal pertengkaran keluarga, atau soal-soal lain yang dirasa menghimpit dan menjadi beban.
"Dipanggilnya juga Mak, jadi seperti mengadu pada ibu sendiri. Mereka disana akan berdo'a, mandi, lalu pulang dalam keadaan tenang," terangnya, Senin (12/12).
Karena itu pulalah, ketika Vihara mengadakan upacara ritual seperti penggantian jubah Dewi Kwan Im sebagai peringatan hari lahirnya Dewi Welas Asih tersebut, banyak sekali warga keturunan Tionghoa yang memadati Vihara.(Sucitra)
BACA JUGA:
- Keajaiban Vihara Avalokitesvara di Banten
- Ribuan Warga Rebutan Gunungan, Keraton Membatasi Pengunjung
- Gunungan, Simbol Ucapan Syukur Manusia Kepada Tuhan
- Puluhan Mesin Jahit Lama dalam Pameran Bentara Budaya
- Pendidikan Seni dan Budaya Masih Termarginalkan