Mahakarya Street Art Sneakers di Sneakertopia


Sneakertopia Asia (Sumber: Istimewa)
SNEAKER culture didefinisikan oleh artis, musisi, dan atlet yang mengekspresikan suara dan semangat
mereka melalui sneakers, sebuah simbol universal tentang empowerment dan performance tanpa memandang latar belakang. Untuk menghormati budaya tersebut, sebuah pameran pop-up, Sneakertopia dibangun.
Steve Harris dan Steve Brown adalah dua orang di belakang Sneakertopia. Mereka mendirikan Sneakertopia dengan niat untuk berbagi kecintaan pada sneakers di seluruh dunia. Sneakertopia menampilkan karya seni artis global dan lokal yang mahakarya street art-nya dipengaruhi oleh sneaker culture dalam olahraga, musik, film, seni, dan fesyen. Sneaker pop-up experience terbesar, Sneakertopia akan hadir di Asia setelah peluncuran yang sukses di Los Angeles. Sneakertopia Asia pertama akan diluncurkan di Seoul, Korea Selatan pada April 2022.
Baca juga:
Karya Desainer Indonesia Menangi Kostum Nasional Terbaik di Mrs World 2022

Peluncuran Sneakertopia pertama di Asia akan dilakukan pada April 2022 di Seoul, ibu kota entertainment dan budaya yang berkembang pesat di Asia. Setelah itu, exhibition akan berlanjut ke Asia bagian Utara dan Asia Tenggara supaya berbagai audiens dapat merasakan dunia sneakers.
“Sneakertopia Asia adalah mimpi yang telah dikembangkan oleh tim kami selama bertahun-tahun. Kami telah meraih sukses besar dalam ikatan cinta kami untuk sneakers di Los Angeles, dan kami ingin membawa perayaan ini ke Asia di mana banyak orang memiliki semangat yang sama,” kata CEO dan Co-founder Sneakerstopia, Steve Harris.
Baca juga:

“Meskipun kami mengalami beberapa kendala dengan adanya pandemi COVID-19, masih ada permintaan besar untuk pengalaman offline, dan kami ingin orang-orang merasakan dan menghargai budaya sneakers yang transformatif,” lanjutnya.
Walaupun pengalaman online menjadi pusat perhatian selama pandemi, pengalaman offline tidak kehilangan daya tariknya. “Bahkan di tengah penutupan akibat COVID-19, kami melihat permintaan yang sangat besar untuk pengalaman offline, baik melalui retail atau atraksi,” kata Ross Leo, Co-founder SL Experiences yang berkerja sama dengan Sneakertopia.
“Meskipun ketergantungan pada komponen online dan digital tidak dapat disangkal, pengalaman offline yang luar biasa dan menggabungkan elemen komponen digital seperti Sneakertopia akan semakin meningkatkan pengalaman dan kesenangan pengunjung.”
Namun, tidak ada keraguan bahwa makna pengalaman telah berubah dari sesuatu yang murni physical menjadi sesuatu yang ditingkatkan secara digital. Pengalaman yang didukung teknologi telah membawa pengunjung ke dalam dimensi baru dari experience economy. Sneakertopia juga menggabungkan pengalaman digital-physical hybrid dengan integrasi augmented reality yang memungkinkan pengunjung menemukan kisah di balik ikon dan idola sneaker culture. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Pop Up Experience 'Rest Area' buat Anak Muda Melepas Penat

Intip Ide OOTD New Balance 740, Y2K Core Banget Nih

New Balance 740 Bawa Tampilan Retro dengan Modernitas, Warna Paling Anyar untuk Gaya Y2K

PUMA Rilis Sepatu Kets H-Street nan Memadukan Warisan Klasik dan Inovasi Modern, Isyana Sarasvati Ikut dalam Peluncuran di Seoul

Adidas kembali Persembahkan Keindahan Indonesia lewat Island Series: SS25 Sulawesi

Gaya Baru Chuck Taylor All Star Double Stack, Siluet Sneakers Ikonis Converse Tampil Playful

New Balance Gelar Selebrasi Warna Abu-Abu dalam 'The Grey Notes', Tampilkan Maliq & D’essentials

New Balance Bawa Semangat 'Biar Karya yang Bicara' di Grey Days 2025, Gandeng Joko Anwar sebagai Kolaborator

ASICS Gel-Kayano 20 x Cecilie Bahnsen, Bawa Siluet Klasik Mary Jane dalam Kolaborasinya
