LPMAK Kembangkan Sistem Ekonomi Bebas Ijon dan Tengkulak

Pengembangan Ekonomi Kampung (Pekam) merupakan program terobosan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro dalam menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Mimika khususnya.

Menurut Sekretaris Eksekutif (SE) LPMAK Abraham Timang, ada empat program Pekam yaitu :

1.        Pengadaan Kios Kampung dan Koperasi.
2.        Pengembangan program pertanian, perkebunan dan peternakan.
3.        Fasilitas sarana transportasi dengan helikopter khusus masyarakat di pegunungan.
4.        Fasilitas pengadaan sarana pertanian, perkebunan dan peternakan

Kegiatan warga di Mimika di bidang perkebunan dan pertanian. (Foto : Lpmak.org)

Untuk program Kios Kampung yang setiap kiosnya dikelola langsung oleh 2 sampai 3 warga, menjadi sarana transaksi jual beli di tingkat kampung. Diharapkan melalui kegiatan ekonomi kios kampung itu, dengan menjual hasil usaha warga dalam berkebun atau bertani atau juga ikan tangkapannya, masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan mudah.  Omzet transaksi di Kios Kampung rata-rata bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.

“Diharapkan dengan adanya Kios Kampung masyarakat terbebas dari pola jual beli sistem ijon dan para tengkulak yang sangat merugikan masyarakat. Diharapkan Kios Kampung dapat menjadi embrio lahirnya pasar kampong,” kata Timang seperti dikutip Salam Papua.

Untuk program pertanian dan perkebunan telah dilakukan di wilayah Manasari (di kampung Omawita dan Fanamo) dan Agimuga, di mana masyarakat dibantu menanam jagung, cabai, tomat, sayur-sayuran dan buah melon.      

Target sasaran program pertanian dan perkebunan menurut Timang, selain meningkatkan gizi masyarakat juga menjual kelebihan hasil produksi pertanian dan perkebunan tersebut melalui Kios Kampung.

Untuk bidang perikanan, LPMAK memberi bantuan pengadaan sarana tangkap ikan antara lain, Mesin Ketinting, Cool Box, Jaring Kakap, Long Boat dan motor tempelnya serta genset dan freezer. (dsyamil)  

BACA JUGA 

1. Prevalensi HIV-AIDS di Mimika Turun
2. Dua Meninggal dalam Perang Suku di Mimika