“Los Tjihapit” Ngabuburit Sambil Diskusi di Pasar Cihapit

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 16 Juni 2016
“Los Tjihapit” Ngabuburit Sambil Diskusi di Pasar Cihapit

Pasar Cihapit Bandung Foto: MP/Zal

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Pasar Cihapit menjadi tempat nongkrong baru setelah beberapa bulan terakhir diisi kegiatan oleh beberapa komunitas. Komunitas yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan di pasar tradisional ini menamakan kumpulannya “Los Tjihapit”. Suatu nama yang berasal dari kata Los yang berarti ruang di antara kios pasar. Diskusi merupakan salah satu agenda acara rutinan yang diselenggarakan dengan mengundang pakar atau orang yang ahli di bidangnya.

Rahmad Efendi, salah satu perwakilan Los Tjihapit menjelaskan bahwa Los Tjihapit merupakan kumpulan orang-orang yang ingin menghidupkan kembali keramaian pasar tradisional Cihapit.

“Los Tjihapit terdiri dari para pedagang pasar Cihapit, Visual Volunteer, Sahabat kertas, Forum Studi Kebudayaan ITB dan Antronesia. Bahkan tidak jarang banyak pembeli yang ikut meramaikan jalannya acara diskusi”, ujarnya.

Pasar Cihapit merupakan pasar tradisional di Kota Bandung. Berlokasi di Jalan Cihapit Bandung, pasar ini termasuk pasar yang cukup tua. Pasar ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Salah satu pedagang pasar kuliner, yaitu Ma Eha, mengaku sudah 3 generasi dengan anaknya berdagang di pasar tersebut.

“Untuk menarik pengunjung kami mengadakan diskusi bulanan dengan tema yang sesuai dengan kebutuhan pasar, salah satunya adalah diskusi tentang revitalisasi pasar yang akan digagas oleh Walikota Ridwan Kamil. Bagaimana perspektif Pemkot Bandung terhadap pasar tradisional. Terutama terkait gagasan revitalisasi pasar tradisional, kemana arah revitalisasi itu," tambah Rahmad.

Mengangkat tema “Pasar, Budaya, dan Perubahan” Membincangkan bagaimana pasar bisa menjadi salah satu ruang publik, yang tidak hanya diisi dengan aktifitas jual beli, tapi menjadi ruang sosial yang penuh dinamika, melahirkan berbagai ide dan memicu perubahan.

Perbincangan mengenai revitalisasi pasar ini juga menjadi jendela dalam merefleksi pola-pola pembangunan di kota Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil. Terutama terkait bagaimana pemkot mempertimbangkan aspek sosiokultural dalam agenda-agenda pembangunan. Menarik bukan ? Yuk ikut nongkrong di Pasar Cihapit. (Zal)

BACA JUGA:

  1. Ratu Jaya dan Syeikh Sawangan Dua Pelopor Syiar Islam di Depok
  2. Sejarah Islam Depok: Mengungkap Sosok Ratu Jaya
  3. Sejarah Islam Depok: Menguak Tabir Nama Jalan Sawangan
  4. Wakil Wali Kota Depok Awasi PNS di Bulan Ramadan
  5. Orcid Depok di Bantaran Ciliwung
#Pasar Cihapit Bandung
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Bagikan