Literasi Digital Tak dapat Gantikan Fungsi Literasi Tradisional

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 30 Oktober 2021
Literasi Digital Tak dapat Gantikan Fungsi Literasi Tradisional

Sebaiknya memang harus ada keselarasan antara literasi tradisional dan digital. (Foto: Pexels/Agung Pandit Wiguna)

Ukuran:
14
Audio:

LITERASI digital tak dapat gantikan posisi literasi tradisional dalam memberikan pemahaman yang mendalam, secara khusus kepada anak.

Pada di internet, terdapat berbagai informasi yang salah bahkan menyesatkan dan dapat mempengaruhi pengetahuan anak.

Baca Juga:

Anak Muda Jangan Sampai Dikendalikan Media Sosial

literasi
Kemudahan yang ditawarkan di internet, mengubah fungsi dasar literasi. (Foto: Unsplash/Compare Fibre)

Dilansir Psychology Today, kemudahan yang ditawarkan internet justru dapat mengubah fungsi dasar dari literasi. Dengan kemudahan tersebut, anak menjadi mudah melupakan sesuatu yang dibacanya di internet. Ini karena seluruh hal dapat dengan mudah dan cepat ditemukan.

Ini kemudian memunculkan adanya kemungkinan anak untuk tidak memiliki pemahaman secara mendalam saat dirinya bertumbuh dewasa. Sebab literasi merupakan kemampuan yang perlu untuk dikembangkan sedini mungkin.

Tak hanya itu, literasi digital juga dinilai berbeda dengan literasi tradisional yang lebih memampukan anak mengembangkan keterampilan keaksaraannya, secara khusus menulis. Lebih dari itu, literasi memiliki cangkupan yang lebih luas yang mencakup seluruh kemampuan yang ada dalam diri anak.

Oleh karena itu, untuk dapat mengembangkannya, para pengajar tak hanya dituntut untuk dapat menyampaikan pemahaman. Namun mendorong anak untuk dapat memecahkan permasalahan dengan berpikir kritis. Ini dinilai penting karena sangat berkaitan dengan pengetahuan faktual yang disimpan anak dalam memori jangka panjangnya.

Konsultan pendidikan, Robert Pondiscio mengatakan bahwa keterampilan digital paling canggih sekalipun, tak dapat membantu anak dalam belajar jika mereka tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas.

Baca Juga:

Pengaruh Media Terhadap Otak dan Perilaku Manusia

literasi
Literasi digital justru dinilai dapat melengkapi proses pelaksanaan literasi tradisional. (Foto: Unsplash/Jason Sung)

Walaupun demikian, literasi digital bukanlah sesuatu yang buruk. Munculnya literasi digital justru dinilai dapat melengkapi proses pelaksanaan literasi tradisional.

Namun literasi tradisional harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum literasi digital. Dengan begitu, segala informasi baru yang didapatkan di internet dapat dibandingkan dengan informasi dari literasi tradisional. Sehingga dalam hal ini, kolaborasi adalah kuncinya.

Mengingat dalam situasi pandemi seperti saat ini, literasi digital menjadi salah satu hal yang memudahkan proses pembelajaran jarak jauh. karena adanya keterbatasan sosial sehingga tidak memungkinkan dilakukannya pembelajaran tatap muka.

Dalam situasi ini, para pengajar juga dituntut untuk dapat menyeimbangkan keterampilan mereka dalam menggunakan aplikasi pengajaran berbasis internet. (cit)

Baca Juga:

Berhenti Ucapkan 3 Kalimat Ini untuk Ajarkan Anak Disiplin

#Lipsus Literasi Oktober
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan