LG Chem Rilis Baterai Heksagonal untuk Smartwatch
Perusahaan kimia terbesar Korea Selatan, LG Chem, membuat baterai berbentuk heksagonal untuk produksi smartwatch. (Foto: Korea Times)
MerahPutih Teknologi - LG Chem, perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan dikabarkan telah mulai mengirim baterai berbentuk heksagonal untuk pembuatan smartwatch papan atas. Dikatakan dalam Korea Times bahwa baterai ini memiliki kapasitas 25% lebih banyak dari baterai smartwatch biasa.
Desain baru baterai ini membuatnya tidak membutuhkan ruang yang luas. Tidak ada laporan yang emngatakan mitra kerja LG Chem. Apple yang akan mengeluarkan generasi ke dua Apple Watch pada 2016 dan LG yang akna membuat smartwatch terbaru juga tidak dikabarkan menjalin kerja sama dengan LG Chem.
Bisa saja LG dan Apple akan menggunakan teknologi baru baterai ini, karena mereka akan merilis smartwatch dengan bentuk melingkar yang membutuhkan efisiensi ruang pada komponennya. Dengan kemampuan menyimpan daya 25% lebih banyak, baterai baru ini dapat menjamin smartwatch dapat bertahan hidup seharian.
Baca juga:
Definisi Standar Jaringan 5G Sudah Disepakati
Percetakan 3D Mampu Mencetak Kulit Manusia
Teknologi Canggih Dapur Masa Depan
Bagikan
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari
Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas
Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem
Amazfit Balance 2 Dukung Performa Aktif para Atlet, ini nih Spesifikasi dan Fitur Unggulannya
Menilik Fitur 'Water Sport Tracking' Huawei Smartwatch Fit 4 Pro, Bisa Bantu Mapping Aktivitas Olahraga Air
Huawei Watch Fit 4 Series Resmi Dirilis di Indonesia, Cek Harga hingga Spesifikasi Canggihnya
Huawei Watch Fit 4 Series Rilis di Indonesia, Cek 6 Fitur Uniknya
Huawei Resmi Rilis Smartwatch Fit 4 Series, Intip Desain dan Spesifikasinya
Gaya Hidup Sehat dan Produktif Kini Lebih Mudah dengan OPPO Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte Display Edition
LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga