Lezatnya Sensasi Cita Rasa Keju pada Mie Ayam Kampung Abu Fawwaz

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Jumat, 17 Februari 2017
Lezatnya Sensasi Cita Rasa Keju pada Mie Ayam Kampung Abu Fawwaz
Ayam Kampung Abu Fawwaz dengan cita rasa keju. (MP/Fredy Wansyah)

Bosan dengan mie ayam yang itu-itu saja? Mungkin Anda perlu mencoba mie ayam yang menawarkan sensasi berbeda dari mie ayam biasanya.

Nah, di warung Mie Ayam Kampung Abu Fawwaz, Anda akan mencoba sensasi mie ayam yang lain dari pada yang lain. Mie ayam di sini bercampur keju. Warung mie ayam ini berada di Jalan Anyelir, Gejayan, Kota Yogyakarta. Masih satu atap dengan warung Bakso Desa. Posisinya tak jauh dari Kampus UGM dan UNY. Hanya sekitar 1 kilometer dari Bundaran UGM, Bulaksumur, Yogyakarta.

Suguhan mie ayam ini tampak biasa saja. Mie dicampur dengan sayur sawi serta dua buah tambahan bakso mini. Namun, jika Anda aduk lagi, kejunya akan terlihat di balik sayurannya. Begitu Anda mencicipi kuahnya, hm nyammi, cita rasanya sangat khas.

Kejunya tidak banyak. Hanya saja, cukup membuat sensasi berbeda di dalam kuahnya. Saat Anda tambahkan sambal ke dalam mangkuk, rasa keju, kaldu mie ayam dan pedasnya menjadi satu.

Khasnya lagi, mie ayam ini tidak menggunakan ayam broiler. Sesuai namanya, ayam yang disajikan adalah ayam kampung. Tentu saja, mie ayam ini semakin menggigit dan terasa kenyal daging ayamnya. Berbeda dengan ayam broiler yang mudah dikunyah dan rasa dagingnya kurang menggigit.

Untuk mendapatkan seporsi mie ayam keju ini, Anda hanya membayar Rp 15ribu. Jika Anda ingin menambah sensasi keju yang lebih, Anda tinggal memesan tambahan bakso keju. Harganya tentu berbeda.

Bagaimana, tertarik mencoba mie ayam dengan cita rasa keju? Jangan lupa, Mie Ayam Kampung Abu Fawwaz, saat Anda berwisata kuliner di Yogyakarta.

Artikel ini berdasarkan liputan Fredy Wansyah, kontributor atau reporter merahputih.com yang bertugas di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.

#Wisata Kuliner Yogyakarta #Mie Kopyok #Mie Aceh #Mie Rampok
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan