Lembah Bakkara, Negeri Kelahiran Raja Sisingamangaraja

DI barat daya Danau Toba, terdapat sebuah lembah yang diapit dua bukit. Pada waktu tertentu, lembah ini akan tertutup bayangan salah satu bukit yang mengapitnya. Hal itu mencipatakan pemandangan yang luar biasa indah. Menakjubkan.

Daerah di lembah itu dikenal dengan nama Bakkara. Penulisannya memang mirip dengan salah satu marga dalam suku Batak. Konon, marga tersebut memang berasal dari daerah ini. Untuk menuju Bakkara, ada dua akses jalan yang bisa kamu tempuh. Dari Medan, kamu bisa masuk lewat Siborong-borong menuju Kecamatan Muara. Sementara itu, jika mengambil jalur Sidikalang, kamu akan masuk lewat Doloksanggul di Kabupaten Humbang Hasundutan. Di jalur itu, kamu akan melalui jalan berliku di pinggir tebing yang menjulang tinggi. Di sisi lainnya, hamparan indah nan megah Danau Toba beserta Pulau Samosir akan menyambutmu di kejauhan.

Secara administratif, Bakkara masuk wilayah Kecamatan Baktiraja (Bakkara, Tipang, dan Janji Raja), Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan), Sumatra Utara. Nama Bakkara dikenal dengan Aek Sipangolu yang berarti 'air yang menghidupkan'. Mata air itu konon dibuat Raja Sisingamangaraja I.

Dikisahkan, sang raja berhenti di lokasi Aek Sipangolu karena gajahnya kehausan. Sang Raja kemudian berdoa kepada Mulajadi Na Bolon. Setelah itu, ia menancapkan tongkat saktinya pada sebuah batu. Dari batu itu, menyemburlah air yang kemudian menjadi mata air. Air dari mata air itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit sehingga dijuluki air kehidupan. Tak mengherankan jika banyak yang datang ke lokasi itu untuk mandi dan membawa pulang air dari Aek Sipangolu.

Dipercaya, menurut cerita, jika seseorang terkena jenis penyakit apa pun, apabila berendam atau meminum air dari Aek Sipangolu, ia akan sembuh. Kamu boleh percaya atau enggak. Namun yang pasti, air dari Aek Sipangolu merupakan sumber air yang keluar dari batu dan mengalir sepanjang masa. Airnya segar dan jernih serta bermuara di Danau Toba.