Lebih Mengenal Seni Bela Diri Tionghoa

Ilustrasi (istock)
SAHABAT MP pasti masih ingat aksi sempoyongan Wong Fei Hung (Jackie Chan) mengerluarkan jurus Dewa Mabuk di film Drunken Master. Makin arak ditenggak, muka memerah, enggak sadar, justru makin lihai bikin musuh minta ampunan.
Sosok Wong Fei Hung langsung jadi panutan. Jurus Dewa Mabuk pun mendadak tenar. Bahkan bikin banyak orang keranjingan mau belajar jadi pendekar. Mereka mau khatam jurus-jurus, seperti Bangau, Monyet Melempar Buah, Harimau Besi, dan lain-lain.
Tapi, benarkah jurus ala bela diri Tionghoa di film tersebut nyata dan bisa dipelajari di Indonesia?
Memang enggak gampang menjawab pertanyaan tersebut. Tapi, jangan salah, di wilayah Indonesia, di masa lalu pernah ada “Kampung Kungfu”, tempat tinggal para suhu atau guru, tanah kelahiran para pendekar. Dari sana tercatat, di bawah pimpinan para ahli Kungfu, semisal Oei Ing Kiat, Tan Kee Wie, dibantu seorang putra Adipati Lasem, Raden Panji Margono, pernah melakukan perlawanan langsung terhadap kekuatan pasukan VOC pada 1742.
Sosok-sosok jago Kungfu pun bukan lagi isapan jempol. Selain dua tokoh di atas, terdapat segudang nama pendekar lain, seperti Lo Ban Teng, Louw Djeng Tie, Bhe Kang Pin, Lie Ceng Ok, Tan Tek Siu, dan masih ada rentetan nama lain.
Indonesia bahkan menjadi tempat tumbuh subur berbagai aliran Seni Bela Diri Tiongkok. Alex Cheung dkk, pada Melacak Jejak Kungfu Tradisional di Indonesia, mengklaim terdapat hampir seluruh aliran Kungfu di persada Indonesia.
Penasaran apa saja aliran-aliran Kungfu tersebut, mau tahu gimana jurus-jurus pamungkasnya, dan mau kepoin tokoh-tokoh pendekar Kungfu di Indonesia? Simak Laporan Khusus Seni Bela Diri Tionghoa di rubrik Indonesiaku merahputih.com. (*)