Langkah Tepat Menghentikan Laju Mobil saat Pecah Ban


Kenali langkah tepat saat mengalami pecah ban di jalan (Foto: pixabay/mikes-photography)
KETIKA pecah ban saat mobil melaju, banyak orang yang secara refleks menginjak pedal rem. Padahal, bila langsung melakukannya, mobil bisa mengalami perubahan arah yang drastis dan sulit dikendalikan.
Keseimbangan mobil yang terganggu karena pecah ban semakin sulit diprediksi arahnya. Hal itu lantaran perubahan gaya serta beban secara tiba-tiba.
Baca Juga:
Seperti siaran pers yang diterima dari Auto2000, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat mobil mengalami pecah ban di jalan.

Hal pertama yang perlu kamu lakukan ialah jangan panik. Pecah ban memang sebuah kejadian yang berbahaya, tapi masih bisa dikendalikan bila kamu tidak panik. Karena, bila seseorang panik, biasanya mengambil tindakan yang salah dan mobil tak dapat dikendalikan.
Tips yang kedua yakni hindari pengereman mendadak. Ini merupakan momen paling krusial saat tetiba ban mobil pecah di jalan, apalagi kalau terjadi di jalan tol dengan kecepatan relatif tinggi.
Ketika rem diinjak, bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban pecah. Fitur rem ABS tidak dapat memperbaiki situasi karena ban yang pecah sudah tidak memiliki grip ke aspal.
Dalam situasi seperti ini, sulit bagi pengemudi untuk memprediksi arah gerak mobil. Bahkan jika pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.
Tips ketiga yang perlu kamu lakukan ialah tahan lurus kemudi. Meski kejadian hanya dalam hitungan detik, kamu perlu merasakan ban mana yang pecah. Bila ban depan, arah kemudi harus ditahan lurus lebih kuat. Karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah.
Bila ban belakang yang pecah, relatif bisa dikendalikan karena kontrol tetap ada di ban depan. Pertahankan arah kemudi lurus ke depan, dan jangan melakukan manuver yang membuat mobil tidak bisa dikendalikan, seperti halnya membelokkan setir ke arah berlawanan, yang akan membuat mobil terpelanting dan berpotensi terbalik.
Baca Juga:
Tips keempat yakni kamu jangan injak pedal kopling. Jauhkan kaki kiri dari pedal kopling. Karena, ketika pedal kopling diinjak, mobil justru akan meluncur deras dan tidak terkendali, lantaran tak tertahan oleh beban putaran mesin.

Tips yang kelima, jangan poisikan gigi ke netral. Karena efeknya sama dengan menginjak kopling. Pada posisi gigi netral, putaran ban tidak tertahan oleh mesin. Kamu bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.
Tapi, langkah tersebut hanya efektif bila laju mobil tidak terlalu kencang, karena tidak mudah memindahkan tuas transmisi saat panik, dan efeknya kurang terasa pada mobil matik. Bila sulit, kamu cukup pertahankan arah kemudi agar tetap lurus ke depan.
Tips yang keenam yakni lepaskan injakan pada pedal gas saat terjadi pecah ban. Kemudian biarkan kecepatan turun dengan sendirinya. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada upaya mengendalikan arah mobil.
Bila kecepatan sudah mulai berkurang dan terkendali, arahkan kendaraan ke kiri jalan secara perlahan, jangan lupa aktifkan lampu sein ke kiri.
Kemudian, terus pantau kondisi di belakang melalui kaca spion. Bila kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan lalu biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Suasana Aksi Demo Geruduk Mako Brimob Kwitang Jakarta Memanas

BAIC Indonesia Buka Dealer di Kelapa Gading, Hadir dengan Layanan 3S dan Fasilitas Lengkap
Ganti Oli Mobil Bisa Dapat Logam Mulia hingga Liburan Gratis, Begini Caranya!

Mobil Lubricants Terima Penghargaan Spesial di Indonesia Automotive Awards 2025

OLXmobbi Permudah Konsumen Trade-in hingga Jual Mobil Bekas

Bahaya Tersembunyi di Balik Bensin Tercampur Solar, Siap-Siap Kantong Jebol

Intip Spesifikasi dan Performa Chery TIGGO Cross CSH Hybrid, Dibanderol Mulai dari Rp 299 Juta

Daftar Mobil yang Bisa Dijajal Langsung di GIIAS 2025, Jangan Lupa Simak Caranya

Mengintip Spesifikasi JAECOO J7 AWD dan J7 SHS di GIIAS 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 499 Jutaan

3 Mobil BAIC yang Tampil Gagah di GIIAS 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 380 Jutaan
